Isi Kandungan dan Makna Surat Al Humazah Ayat 1-9 Lengkap Tulisan Arab, Latin

- 30 Agustus 2022, 21:10 WIB
Isi kandung surat Al Humazah ayat 1-9, lengkap dengan Asbabun Nuzul tulisan Arab, latin, dan maknanya
Isi kandung surat Al Humazah ayat 1-9, lengkap dengan Asbabun Nuzul tulisan Arab, latin, dan maknanya /Pixabay/cahiwak/

MANTRA SUKABUMI - Inilah isi kandungan dan makna per ayat Surat Al Humazah lengkap dengan tulisan Arab, latin.

Surat Al Humazah adalah surat ke-104 dalam Al Quran dengan jumlah 9 ayat yang termasuk Surat Makkiyah.

Asbabun Nuzul surat Al Humazah menurut Muqatil, diturunkan tentang Walid bin Mughirah. Dia selalu bergosip tentang Nabi.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Qari'ah Ayat 1-11 Lengkap Tulisan Arab, Latin yang Jelaskan Dahsyatnya Hari Kiamat

Walid bin Mughiroh mengutuk ketika dia tidak di hadapannya dan mencelanya ketika dia ada di hadapannya.

Surat Al Humazah berisi ancaman bagi para fitnah dan pencela yang pasti akan mereka derita.

Para fitnah dan pencela yang kemudian mendapat musibah adalah orang-orang yang mengumpulkan kekayaan dan menghitungnya setiap saat karena mereka sangat mencintai dunia.

Bahkan, karena kecintaannya pada kekayaan, dia merasa lebih baik daripada orang lain sehingga dia suka memarahi dan mengkritik.

Allah menyiapkan azab yang pedih bagi mereka berupa neraka yang apinya sangat merusak.

Dengan Surat Al Humazah ini, Allah mengingatkan hamba-hamba-Nya agar tidak terjangkit penyakit akhlak yang rendah seperti makian dan makian, makian dan makian.

Berikut rangkuman mantrasukabumi.com dari quran.kemenag.go.id pada 30 Agustus 2022, bacaan Surat Al Humazah beserta tafsirnya:

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Maun Ayat 1-7 Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, Jelaskan Ciri Orang Mendustakan Agama

لٌ لِّكُلِّ لُّمَزَةٍۙ

Celakalah setiap fitnah dan fitnah,

Dalam ayat ini, Allah mengancam bahwa murka dan hukuman-Nya akan menimpa setiap orang yang mengutuk, mencela, dan menyakiti mereka baik di depan maupun di belakang mereka.

Perbuatan ini berdampak buruk dalam bersosialisasi karena menodai wibawa dan kehormatan seseorang, serta menghilangkan kepercayaan terhadap orang tersebut.

الَّذِيْ الًا
yang mengumpulkan harta dan menghitungnya,

Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang menimbun harta juga diancam dengan neraka karena memperkaya diri dan selalu menghitung hartanya.

Dia merasa nyaman mengumpulkan dan menghitung kekayaan untuk mengamankan hidupnya di masa depan, dan menolak untuk memenuhi hak Tuhan dalam kekayaannya.

Dia melakukan itu karena kecintaannya yang besar dan kesenangannya terhadap kekayaan seolah-olah tidak ada kebahagiaan dan kemuliaan dalam hidup kecuali dengan kekayaan.

ا الَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ

dia (manusia) berpikir bahwa kekayaannya dapat menopangnya.

Kemudian Allah menyatakan kesalahan si fitnah dan anggapan si fitnah bahwa harta yang dimilikinya menjamin bahwa ia akan terus hidup di dunia selama-lamanya.

Oleh karena itu, perbuatannya sama dengan perbuatan orang yang akan hidup selamanya dan ketika mati tidak akan hidup kembali untuk menerima pembalasan atas kejahatannya selama hidupnya di dunia.

لَّا لَيُنْۢبَذَنَّ الْحُطَمَةِۖ

Tidak pernah! Sesungguhnya dia akan dilempar ke (neraka) Hutamah.

Tidak pernah! Properti tidak akan menyangkal kematian baginya.

Setelah mati dan dihakimi karena perbuatan buruknya, dia pasti akan dilempar dan dilempar dengan hina ke neraka Hutamah oleh para malaikat Zabaniah yang galak, kasar, dan ganas.

Baca Juga: Isi Kandungan surat Ali Imran ayat 98-99, Lengkap Bacaan Arab dan Terjemah dalam Bahasa Indonesia

ا ا الْحُطَمَةُ

Dan tahukah kamu apa (neraka) Hutamah itu?

Dalam ayat-ayat ini, Allah menggambarkan kengerian neraka Huthamah dalam bentuk pertanyaan, "Tahukah kamu apa itu Huthamah?" Allah sendiri menjelaskan bahwa Huthamah adalah api yang Dia siapkan untuk menyiksa orang-orang yang durhaka dan berdosa. Tidak ada yang bisa mengetahui apa itu kebenaran kecuali Allah sang pencipta.

Api Tuhan

(yaitu) api (hukuman) Allah yang dinyalakan,

Hutamah adalah api azab Allah yang dinyalakan,

ال لِعُ لَى الْاَفْـٕدَةِِ

yang (terbakar) mencapai jantung.

Tuhan kemudian menyatakan bahwa api yang menyala itu berbeda dengan api dunia. Menjilat dan naik ke atas hati, lalu masuk ke rongga perut hingga ke dada dan membakar hati.

Hati adalah yang paling merasakan sakit dari bagian tubuh lainnya. Ketika api membakar hati, berarti siksaan yang dirasakannya sudah mencapai puncaknya.

اا لَيْهِمْ

Sesungguhnya api itu tertutup rapat (sendiri),

Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa api mengelilingi mereka berlapis-lapis. Mereka tidak dikeluarkan darinya dan mereka juga tidak dapat keluar dengan sendirinya.

Dalam ayat lain, Allah berfirman: Setiap kali mereka ingin keluar darinya (neraka) karena siksaan, mereka dikembalikan (lagi) ke dalamnya. (al-haji/22:22).

فِيْ عَمَدٍ مُّمَ serta mendapat ࣖ ࣖ

(sementara mereka) diikat ke tiang panjang.

Allah menjelaskan melalui ayat ini kondisi penghuni Neraka Huthamah. Menurut Muqatil, pintu-pintu neraka ditutup rapat, sedangkan penghuninya diikat dengan tiang besi.

Pintu-pintu tidak pernah dibuka dan di sana penuh dengan segala macam penderitaan. Tujuannya agar mereka putus asa karena tidak bisa keluar dari Neraka Huthamah.

Semoga Tuhan menyelamatkan kita dari murka-Nya dan melindungi kita dari kengerian api neraka dengan rahmat dan anugerah-Nya.***

Editor: Mohammad Dzikri Mudzakir M

Sumber: quran.kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah