Isi Kandungan Surat Al Bayyinah Ayat 1-8 Lengkap Asbabun Nuzul, Tulisan Arab, Latin, dan Terjemah

- 1 September 2022, 17:10 WIB
Isi Kandungan Surat Al Bayyinah Ayat 1-8 Lengkap Asbabun Nuzul, Tulisan Arab, Latin, dan Terjemah
Isi Kandungan Surat Al Bayyinah Ayat 1-8 Lengkap Asbabun Nuzul, Tulisan Arab, Latin, dan Terjemah //* Mantra Sukabumi/Pexels / Faseeh Fawaz



MANTRA SUKABUMI - Berikut kami sajikan informasi mengenai isi kandungan surat Al Bayyinah (البينة) adalah surat ke-98 dari Al-Qur'an. Itu adalah surat Madaniyah. Lantas apa saja isi surat Al Bayyinah? berikut penjelasannya.

Surat Al Bayyinah adalah surah ke-98 dalam Mushaf Al Quran. Surat yang terdiri dari delapan ayat ini memiliki pendapat yang berbeda mengenai letak turunnya wahyu.

Ibnu 'Athiyah mengatakan bahwa mayoritas ulama berpendapat bahwa Surat Al Bayyinah tergolong Makkiyah karena diturunkan di kota Mekah.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Ar Rum Ayat 21 tentang Tujuan Pernikahan untuk Membentuk Keluarga

Akan tetapi, Al-Qurtubi mengatakan bahwa mayoritas ulama berpendapat bahwa Surah Al Bayyinah turun di kota Madinah, sehingga disebut Surah Madaniyah.

Sementara itu, ahli tafsir Indonesia M Quraish Shihab menduga bahwa Surah Al Bayyinah turun di Madinah. Karena uraian dalam surah tersebut menyangkut para ahli kitab dan sikap tegas mereka terhadap ajaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dirangkum mantrasukabumi.com melalui berbagai sumber pada Kamis, 1 September 2022. Berikut tulisan bahasa arab, latin, arti surat Al Bayyinah ayat 1-8 dan asbabun nuzul serta isi kandungannya.

Terjemahan Surat Al Bayyinah

لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ (1) رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً (2) فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ (3) وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ (4) وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ (5) إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ (6) إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ (7) جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ

(Lam yakunil ladziina kafaruu min ahlil kitaabi wal musyrikiina munfakkiina hataa ta’tiyahumul bayyinah. Rosuulum minalloohi yatluu shuhufam muthohharoh. Fiihaa kutubung qoyyimah. Wamaa tafarroqol ladziina uutul kitaaba illaa mim ba’di maa jaa-athumul bayyinah. Wa maa umiruu illaa liya’budullooha mukhlishiina lahud diina hunafaa-a wa yuqiimush sholaata wa yu’tuz zakaata wa dzaalika diinul qoyyimah. Innal ladziina kafaruu min ahlil kitaabi wal musyrikiina fii naari jahannama khoolidiina fiihaa, ulaa-ika hum syarrul bariyyah. Innnal ladziina aamanuu wa’amilush shoolihaati ulaa-ika hum khoirul bariyyah. Jazaa-uhum ‘inda robbihim jannaatu ‘adnin tajrii min tahtihal anhaaru khoolidiina fiihaa abadaa, rodhiyalloohu ‘anhum wa rodhuu ‘anh, dzaalika liman khosyiya robbah)

Artinya:

Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata. (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran), di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus. Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. (QS. Al Bayyinah: 1-8)

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Ahzab Ayat 70 tentang Ketakwaan dan Kejujuran

Asbabun Nuzul Surat Al Bayyinah

Surat Al Bayyinah terdiri dari 8 ayat. Dinamakan surat Al Bayyinah yang berarti bukti nyata, terambil dari ayat pertama. Nama lain surat ini adalah Lam Yakun, Al Qayyimah, Al Bariyyah dan Al Munfakkin.

Mayoritas ulama berpendapat bahwa surat ini termasuk surat Madaniyah. Mereka berhujjah, surat ini membicarakan ahlul kitab sedangkan interaksi dengan ahlul kitab baru terjadi di Madinah.

Kedua, gaya penuturan surat ini menggunakan pentahapan dalam menjelaskan hakikat sejarah dan hakikat keimanan. Ini merupakan ciri ayat-ayat Madaniyah. Namun ada pula sebagian ulama yang berpendapat bahwa surat ini Makkiyah.

Ibnu Katsir dalam tafsirnya mencantumkan hadits terkait dengan turunnya Surat Al Bayyinah.

Ketika turun Lam Yakun (Surat Al Bayyinah), Jibril ‘alaihis salam berkata, “Wahai Muhammad, sesungguhnya Tuhanmu memerintahkanmu membacakan surat ini kepada Ubay bin Ka’ab.” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Wahai Ubay bin Ka’ab, sesungguhnya Tuhanku Azza wa Jalla memerintahkanku membacakan surat ini kepadamu.” Maka Ubay menangis sembari berkata, “Apakah namaku disebut?” Rasulullah menjawab, “Ya.” (HR. Ahmad)

Isi Kandungan Surat Al Bayyinah

Berikut ini isi kandungan surat Al Bayyinah yang kami sarikan dari sejumlah tafsir.

Yakni Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka.

Juga Awwal Marrah at-Tadabbar al-Qur’an karya Syaikh Adil Muhammad Khalil dan Khawatir Qur’aniyah karya Syaikh Amru Khalid.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 216 tentang Kewajiban Perang Serta Hikmah di Balik Setiap Ketetapan Allah

1. Orang-orang kafir terdiri dari ahli kitab dan orang musyrik. Ahli kitab adalah Yahudi dan Nasrani, sedangkan orang musyrik adalah penganut paganisme dan penyembah berhala.

2. Orang-orang kafir menutupi kebenaran dengan mengatakan tidak akan meninggalkan agama mereka sebelum datang bukti nyata (al bayyinah). Namun setelah datang bukti nyata, mereka berselisih. Banyak dari mereka yang tidak mau beriman.

3. Pengutusan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan kebutuhan mendesak untuk meluruskan persepsi orang kafir dan mengubah perselisihan mereka.

4. Rasulullah adalah al bayyinah. Al Qur’an yang diturunkan kepada beliau juga merupakan al bayyinah.

5. Ahli kitab berselisih bukan karena mereka tidak tahu. Mereka berselisih justru setelah datangnya pengetahuan dan keterangan yang jelas kepada mereka.

6. Sesungguhnya agama-agama dari Allah itu pada hakikatnya adalah satu. Intinya adalah tauhid, memurnikan ibadah dan ketaatan hanya kepada-Nya.

7. Orang-orang yang kafir setelah datang keterangan kepada mereka, mereka itulah seburuk-buruk makhluk dan tempatnya adalah abadi di neraka.

8. Orang yang beriman dan beramal shalih, mereka adalah sebaik-baik makhluk dan tempat kembalinya adalah surga. Serta mendapatkan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Demikian isi kandungan Surat Al Bayyinah. Semoga Allah membimbing kita untuk senantiasa dalam keimanan dan beramal shalih. Wallahu a’lam bish shawab.***

Editor: Azka Jauhar Kamila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x