MANTRA SUKABUMI - Terdapat sebuah mitos tentang bulan Safar dimana bulan ini dipercaya sebagai bulan sial da bulan nahas.
Kepercayaan tentang mitos bulan Safar ini sudah ada sejak jaman Nabi.
Orang Arab dulu mempercayai bahwa bulan Safar mendatangkan kesialan.
Dan mungkin sebagian umat muslimin di Indonesia juga percaya tentang mitos ini.
Maka, ini perlu diluruskan kepercayaan tentang bulan Safar adalah bulan sial disebut sebagai jenis khurafat atau mitos.
Baca Juga: Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 110: Amar Ma'ruf Nahi Munkar
Kepercayaan bulan Safar adalah bulan sial dibantah langsung oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang dikutip dari laman MUI:
لا عدوى ولا طيرة ولا هامَة ولا صَفَر
“Tidak ada kesialan karena ‘adwa (keyakinan adanya penularan penyakit), tidak ada thiyarah (menganggap sial sesuatu hingga tidak jadi beramal), tidak ada hammah (keyakinan jahiliyah tentang rengkarnasi) dan tidak pula Safar (menganggap bulan Safar sebagai bulan haram atau keramat).” (HR Bukhari)
Muhammad Khoirul Huda dalam bukunya Ilmu Matan Hadis, menyitir Abu ‘Ubaid bahwa melalui hadits di atas, Rasulullah SAW sedang berupaya mengkritik keyakinan khurafat kaum jahiliyyah.
Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Qariah Ayat 1-11 tentang Gambaran Hari Kiamat