Network
Sebagaimana Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zilalil Quran menjelaskan, ketika perang Uhud, semangat kaum muslimin berkobar untuk pergi berperang.
Dimana hal ini terutama mereka yang tidak ikut perang Badar.
Yang mana barisan mereka mengalami guncangan karena sepertiga pasukan kembali pulang ke Madinah sebelum perang.
Sehingga mereka yang berbalik pulang itu dipimpin oleh gembong munafik Abdullah bin Ubay bin Salul.
Namun setelah itu, pada saat perang berlangsung, sebagian pasukan mendurhakai perintah Rasulullah. Yakni pasukan pemanah yang telah diinstuksikan untuk tetap di atas bukit sampai ada perintah untuk turun.
Sehingga kaum muslimin yang semula menang pun kemudian terpukul.
Bahkan terdapat sebagiannya meninggalkan Rasulullah yang dikepung pasukan musuh.
Namun hanya sejumlah sahabat yang bertahan melindungi Rasulullah, sementara barisan yang lain porak poranda dihantam musuh.
Maka ayat ini turun untuk menenangkan dan menyenangkan hati Rasulullah dan menyadarkan kaum muslimin terhadap nikmat Allah berupa Rasulullah yang akhlaknya sangat mulia. Lemah lembut, pemaaf, musyawarah dan tawakal.
