Tafsir Surat Ar Rahman Ayat 33 Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin dan Artinya dalam Bahasa Indonesia

- 5 September 2022, 19:30 WIB
Tafsir Surat Ar Rahman Ayat 33 Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin dan Artinya dalam Bahasa Indonesia
Tafsir Surat Ar Rahman Ayat 33 Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin dan Artinya dalam Bahasa Indonesia ///mantrasukabumi/pexels.com

MANTRA SUKABUMI - Berikut ini akan kami sajikan tafsir surat Ar Rahman ayat 33 beserta bacaan Arab, latin dan artinya.

Yang mana surat Ar Rahman ayat 33 adalah ayat yang memotivasi untuk menuntut ilmu dan mengembangkan teknologi.

Sehingga berikut ini merupakan tafsir dan bacaan Arab, latin dan artinya surat Ar Rahman ayat 33 yang bisa anda pelajari.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Ar Rahman Ayat 33 Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin dan Artinya

Seperti diketahui bahwa surat Ar Rahman (الرحمن) ini merupakan surat makkiyah.

Dirangkum mantrasukabumi.com pada Senin, 5 September 2022 berikut tafsir serta bacaan Arab, latin dan artinya surat Ar Rahman ayat 33.

Sebagaimana tafsir Surat Ar Rahman syat 33 ini disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar, Tafsir Al Munir dan Tafsir Al Misbah. Harapannya, agar ringkas dan mudah dipahami.

Kemudian kami memaparkannya menjadi beberapa poin dimulai dari redaksi ayat dan artinya.

Setelah itu, diikuti juga dengan tafsirnya yang merupakan intisari dari tafsir-tafsir di atas.

يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ

Latin: Yaa ma’syaraol jinni wal insi inistatho’tum an tanfudzuu min aqthooris samaawaati wal ardhi fanfudzuu, laa tanfudzuuna illaa bisulthoon)

Baca Juga: Pembahasan Kunci Jawaban PAI Kelas 9 Bab 5 Essay Halaman 102-104

Artinya: "Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan." (QS. Ar Rahman: 33)

1. Seruan kepada jin dan manusia

Seruan Surat Ar Rahman ayat 33 ini ditujukan kepada jin dan manusia.

يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ

Hai jama’ah jin dan manusia,

Kata ma’syar (معشر) memiliki arti yaitu jamaah atau kelompok yang banyak.

Sebagaimana dalam Tafsir Al Misbah telah dijelaskan agaknya ia diambil dari kata ‘asyrah (عشرة) yang berarti sepuluh, sebab mereka tidak dihitung satu per satu melainkan sepuluh per sepuluh.

Lalu dalam ayat ini, jin (الجن) disebutkan terlebih dulu daripada manusia (الإنس) karena jin memiliki kemampuan lebih besar dalam mengarungi angkasa.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Jin, bahwa mereka sejak dulu telah sanggup mengarungi angkasa untuk mencuri berita langit.

Akan tetapi kemudian Allah melempari mereka dengan panah api, sebagaimana Surat Al Jin ayat 9:

وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآَنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا

Artinya: "dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya)." (QS. Al Jin: 9)

2. Jika mampu melintasi penjuru langit

إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا

Artinya: "Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah"

Terdapat tiga pendapat mengenai ayat ini, yang pertama berkaitan dengan ketidakmampuan manusia lari dari takdir Allah dan lari dari kekuasaan-Nya.

Sebagaimana Ibnu Katsir menjelaskan: "Kalian tidak akan dapat melarikan diri dari perintah Allah dan takdir-Nya, bahkan Dia meliputi kalian dan kalian tidak akan mampu melepaskan diri dari hukum-Nya. Tidak pula membatalkan hukum-Nya terhadap kalian. Ke mana pun kalian pergi selalu diliput."

Lalu yang kedua berkaitan dengan keadaan pada hari kiamat nanti, terutama di yaumul mahsyar.

Baca Juga: Pembahasan Kunci Jawaban PAI Kelas 9 Bab 5 Pilihan Ganda

Sebab manusia tidak akan mampu meloloskan diri di saat itu.

"Dan ini menceritakan keadaan di Yaumul Mahsyar (hari manusia dihimpunkan); sedangkan semua malaikat mengawasi semua makhluk sebanyak tujuh shaf dari semua penjuru, maka tiada seorang pun yang dapat meloloskan diri," kata Ibnu Katsir dalam Tafsirnya.

Kemudian yang ketiga berkaitan dengan kemampuan manusia menjelajah ruang angkasa.

Hal ini dikarenakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala mempersilakan jika manusia hendak melintasi langit dan bumi.

Sebagaimana Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan:

"Di antara Rahman-Nya Allah kepada manusia dan jin adalah kebebasan yang diberikan kepada kita untuk melintasi alam ini dengan sepenuh tenaga yang ada pada kita, dengan segenap akal dan budi kita, karena mendalamnya pengetahuan. Namun di akhir ayat, Allah mengingatkan bahwa kekuatanmu itu tetap terbatas."

Kemudian Buya Hamka mencontohkan, di zamannya sudah ada Apollo yang mampu membawa manusia ke bulan.

Sehingga sejak saat Itulah dikembangkan usaha menuju tempat yang lebih jauh seperti Venus.

Jikalau manusia bisa sampai ke Venus, Buya Hamka mengajak kita berfikir, bisakah manusia mengetahui keadaan seluruh bintang.

Padahal terdapat bintang yang jaraknya 100.000 tahun cahaya.

Bahkan ada juga bintang yang jaraknya 1.000.000 tahun cahaya.

Kemudian cahayanya masih bisa dilihat saat ini tapi bintangnya sendiri telah meninggalkan tempatnya sejak sekian ratus tahun ribu yang lalu.

3. Tak bisa kecuali dengan sulthan

لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ

Artinya: "amu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan."

Sebagaimana Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zilalil Quran mengatakan, sulthan di sini adalah kekuatan dan tidak ada yang memiliki kekuatan kecuali Pemilik kekuatan.

Sehingga ayat ini menurut Sayyid Qutb, terkait pembalasan Allah kepada jin dan manusia. Allah menantang keduanya untuk menembus penjuru langit dan bumi.

Kemudian mereka tidak akan dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan dari Allah.

Kemudian Buya Hamka menjelaskan bahwa kekuatan manusia sangat terbatas dan kekuatan itu juga pemberian dari Allah, Sang Pemilik kekuatan.

Sedangkan Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan:

"Wahai manusia dan jin, jika memang kalian mampu untuk keluar menerobos dari sisi-sisi langit dan bumi untuk lari melepaskan diri dari qadha’ dan qadar Allah, dari kuasa dan kekuasaan-Nya, silakan kalian coba lakukan itu dan selamatkan diri kalian. Kamu sekalian takkan sanggup untuk menerobos dan melarikan diri dari putusan dan kekuasaan-Nya kecuali dengan kekuatan dan kekuasaan. Sementara kalian tiada sedikitpun memiliki kekuatan dan kemampuan untuk melakukannya."

Demikian itulah tafsir surat Ar Rahman ayat 33 beserta bacaan Arab, latin dan artinya, semoga bermanfaat dan selamat mengamalkan.***

Editor: Rina Karlina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah