Isi Kandungan Surat An Nahl Ayat 114 tentang Perintah Makan Makanan Halal dan Selalu Bersyukur

- 8 September 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi Alquran: Isi Kandungan Surat An Nahl Ayat 114 tentang Perintah Makan Makanan Halal dan Selalu Bersyukur
Ilustrasi Alquran: Isi Kandungan Surat An Nahl Ayat 114 tentang Perintah Makan Makanan Halal dan Selalu Bersyukur /Pixabay / TayebMEZAHDIA

Arab-Latin: Fa kulụ mimmā razaqakumullāhu ḥalālan ṭayyibaw wasykurụ ni'matallāhi ing kuntum iyyāhu ta'budụn

Artinya: Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.

Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nahl Ayat 114

Agar azab Allah tidak menimpa kamu lantaran tidak mensyukuri nikmat-Nya, maka janganlah kamu, wahai orang mukmin, berbuat seperti halnya orang musyrik, dan makanlah yang halal lagi baik, lezat, bergizi, sesuai, dan bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan syukurilah nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kamu dengan memanfaatkannya sesuai tuntunan Allah, jika kamu benar-benar hanya menyembah kepada-Nya sebagai perwujudan imanmu. 

Ketahuilah, wahai nabi Muhammad dan orang mukmin, bahwa sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu memakan bangkai, yaitu binatang yang mati tanpa disembelih, kecuali binatang air dan belalang. 

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Bayyinah Ayat 1-8: Perbedaan Orang Kafir dengan Musyrik

Dia juga mengharamkan kamu meminum darah yang mengalir, bukan yang membeku seperti limpa dan hati; memakan daging babi dan seluruh bagian tubuhnya, dan memakan hewan yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah. 

Meski ketentuan Allah ini ketat, tetapi Allah juga memberi kelonggaran, yaitu barang siapa terpaksa memakannya akibat mengalami kondisi darurat, bukan karena menginginkannya dan tidak pula makan secara berlebihan dan melampaui batas yang diperbolehkan dalam kondisi demikian, maka dia tidaklah berdosa, karena sungguh, Allah maha pengampun atas kesalahan yang dilakukannya tanpa karena keinginannya sendiri, maha penyayang atas kesalahan yang sengaja dilakukannya, bila ia bertobat.**

Halaman:

Editor: Ade Saepul Akbar

Sumber: tafsir web


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah