Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 128-130 Tentang Riba, Lengkap Bacaan Arab dan Terjemah

- 9 September 2022, 18:30 WIB
Ilustrasi Lengkap dengan bacaan Arab dan artinya, simak penjelasan isi kandungan surat Ali Imran ayat 128 hingga 130.
Ilustrasi Lengkap dengan bacaan Arab dan artinya, simak penjelasan isi kandungan surat Ali Imran ayat 128 hingga 130. /*/Pixabay/freebiespic

Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda118) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."

Ayat ini adalah yang pertama diturunkan tentang haramnya riba. Ayat-ayat mengenai haramnya riba dalam Surah al-Baqarah ayat 275, 276 dan 278 diturunkan sesudah ayat ini. Riba dalam ayat ini, ialah riba nas³'ah yang juga disebut riba jahiliah yang biasa dilakukan orang pada masa itu.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 126-127, Lengkap Bacaan Arab dan Terjemah

Ibnu Jarir berkata, “bahwa yang dimaksud Allah dalam ayat ini ialah: Hai, orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, janganlah kamu memakan riba berlipat ganda, sebagaimana kamu lakukan pada masa jahiliah sesudah kamu masuk Islam, padahal kamu telah diberi petunjuk oleh-Nya.”

Pada masa itu bila seseorang meminjam uang sebagaimana disepakati waktu meminjam, maka orang yang punya uang menuntut agar utang itu dilunasi menurut waktu yang dijanjikan.

Orang yang berutang (karena belum ada uang untuk membayar) meminta penangguhan dan menjanjikan akan membayar dengan tambahan yang ditentukan.

Setiap kali pembayaran tertunda ditambah lagi bunganya. Inilah yang dinamakan riba berlipat ganda, dan Allah melarang, kaum Muslimin melakukan hal yang seperti itu.

Ar-R±z³ memberikan penjelasan sebagai berikut, “Bila seseorang berutang kepada orang lain sebesar seratus dirham dan telah tiba waktu membayar utang itu sedang orang yang berutang belum sanggup membayarnya, maka orang yang berpiutang membolehkan penangguhan pembayaran utang itu asal saja yang berutang mau menjadikan utangnya menjadi dua ratus dirham atau dua kali lipat.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Bayyinah Ayat 1-8: Perbedaan Orang Kafir dengan Musyrik

Kemudian apabila tiba waktu pembayaran tersebut dan yang berutang belum juga sanggup membayarnya, maka pembayaran itu dapat ditangguhkan dengan ketentuan utangnya dilipatgandakan lagi, demikianlah seterusnya sehingga utang itu menjadi bertumpuk-tumpuk.

Halaman:

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah