Kaum Muslimin sebelum terjadi Perang Uhud berjanji akan mati syahid mengikuti jejak para syuhada Badar.
Tetapi mereka tidak menepati janji itu ketika melihat dahsyatnya pertempuran.
Sebagai puncak dari kesukaran yang dihadapi oleh kaum Muslimin dalam Perang Uhud, ialah tersiarnya berita Rasulullah telah terbunuh.
Ketika itu orang-orang yang lemah imannya ingin memperoleh jasa-jasa baik dari Abdullah bin Ubai, kepala kaum munafik di Medinah, agar dia berusaha mendapat perlindungan dari Abu Sufyān.
Setelah itu, bahkan ada pula yang berteriak seraya berkata, “Kalau Muhammad sudah mati, marilah kita kembali saja kepada agama kita semula.”
Dalam keadaan kalut sahabat Nabi (Anas bin an-Na«ar) berbicara, “Andaikata Muhammad telah terbunuh, maka Tuhan Muhammad tidak akan terbunuh.
Untuk apa kamu hidup sesudah terbunuhnya Rasulullah? Marilah kita terus berperang, meskipun beliau telah mati.”
Kemudian Anas bin an-Na'ar berdoa meminta ampun kepada Tuhan karena perkataan orang-orang yang lemah iman itu, lalu ia mengambil pedangnya dan terus bertempur sehingga ia mati syahid.
Demikian itulah tadi isi kandungan taafsir Alquran surat Ali Imran ayat 143.*