Ingin Makanan yang Dikonsumsi Dapat Keberkahan dan Kebaikan, Lakukan 4 Langkah Berikut ini

- 23 Juni 2020, 05:54 WIB
Ilustrasi makanan syubhat
Ilustrasi makanan syubhat //* NU Online

MANTRA SUKABUMI - Makanan merupakan sesuatu yang di butuhkan oleh manusia, agar fisik menjadi kuat, sehat, dan mampu beraktivitas.

Keberkahan adalah hal yang di cari manusia agar dengannya mereka memiliki ketenangan batin, kebahagiaan jiwa dan raga.

Makanan yang di dalamnya ada keberkahan, maka akan mendatangkan ketenteraman, ketenangan, kebahagiaan, dan memunculkan berbagai kebaikan dalam diri manusia yang menyantapnya.

Baca Juga: Amalan Mustajab dari Rasulullah SAW Agar Rezeki Mengalir Deras

Islam adalah agama yang selain mengajarkan makanan sebagai asupan yang memberikan energi terhadap fisik, juga sangat memperhatikan bagaimana makanan itu memiliki keberkahan, bernilai kebaikan dan ibadah.

Dalam kitab al Zuhud wa al Raqa’id karya Ibn al Mubarak disebutkan:

اذا جمع الطعام اربعا كمل كل شيئ من شأنه اذا كان اوله حلالا وذكر اسم الله تعالى وكثرت عليه الايدي وحمد الله تعالى حين يفرغ منه فقد كمل كل شيئ من شانه

Apabila terpenuhi empat perkara ini maka sempurnalah keberkahan pada sebuah makanan tersebut.  Empat perkara tersebut tersebut adalah dicari dari yang halal, dibacakan basmalah sebelum menyantapnya, dimakan bersama, dan dibacakan hamdalah setelah memakannya.

Baca Juga: Ketika Keluar Rumah Saat Rezeki Seret, Bacalah Do'a Ini

Dalam redaksi yang lain dalam kitab Tanbihul Ghofilin disebutkan:

 اذا كان ف الطعام اربعة فقد كمل شأنه كله: إذا كان من الحلال وإذا اكل ذكر اسم الله عليه ثم تكثرعليه الأيدي وإذا فرغ منه حمد الله

Dari hadits di atas kita bisa simpulkan, makanan yang memiliki atau di dalamnya ada keberkahan mempunyai empat ciri:

Pertama, berasal dari tempat yang halal.

Halal disini mencakup seluruhnya, baik halal mendapatkannya, juga halal tempat makannya, Rasukullah dalam sebuah haditsnya mengingatkan umatnya:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

Artinya

“Sesungguhnya Allah  tidak menerima kecuali hal-hal yang baik, dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang mu’min sebagaimana yang diperintahkan kepada para rasul, Allah berfirman: “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shaleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” Dan firmanNya yang lain: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu” Kemudian beliau mencontohkan seorang laki-laki, dia telah menempuh perjalanan jauh, rambutnya kusut serta berdebu, ia menengadahkan kedua tangannya ke langit: Yaa Rabbi ! Yaa Rabbi ! Sedangkan ia memakan makanan yang haram, dan pakaiannya yang ia pakai dari harta yang haram, dan ia meminum dari minuman yang haram, dan dibesarkan dari hal-hal yang haram, bagaimana mungkin akan diterima do’anya.”

Baca Juga: Ucapkan Selamat Ulang Tahun Kepada Jokowi, Unggahan Baim Wong Berujung Bully Netizen

Kedua, membaca basmalah.

Ketahuilah bahwa setan akan ikut serta menyanpa makanan yang yang tidak diawali dengan basmalah. Rasulullah dalam sebuah haditsnya bersabda:

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَسْتَحِلُّ الطَّعَامَ أَنْ لَا يُذْكَرَ اسْمُ اللهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ جَاءَ بِهَذِهِ الْجَارِيَةِ لِيَسْتَحِلَّ بِهَا فَأَخَذْتُ بِيَدِهَا، فَجَاءَ بِهَذَا الْأَعْرَابِيِّ لِيَسْتَحِلَّ بِهِ فَأَخَذْتُ بِيَدِهِ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، إِنَّ يَدَهُ فِي يَدِي مَعَ يَدِهَا

"Sesungguhnya setan akan ikut menyantap makanan yang tidak diawali dengan membaca bismillah sebelum makan. Setan datang dengan memanfaatkan anak kecil ini agar bisa ikut menyantap makanan. Lalu akupun memgang tangannya. Kemudian setan datang lagi dengan memanfaatkan orang badui itu agar bisa ikut menyantap makanan, lalu aku pegang tangannya. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya tangan setan itu sedang saya pegang bersamaan saya memegang tangan kedua orang ini." (HR. Ahmad 23249 dan Muslim 2017).

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Amien Rais Sebut Jokowi Merupakan Sosok Presiden Terbaik Indonesia Selamanya

Ketiga, dimakan dengan bersama.

Islam memang menganjurkan agar kita berbagi dalam makanan. Meskipun sedikit, tapi memiliki nilai keberkahan yang diterima oleh seluruh yang hadir. Dalil yang menunjukkan anjuran makan bersama adalah diantaranya sabda Nabi berikut ini:

طَعَامُ الاِثْنَيْنِ كَافِى الثَّلاَثَةِ ، وَطَعَامُ الثَّلاَثَةِ كَافِى الأَرْبَعَةِ

“Makanan porsi dua orang sebenarnya cukup untuk tiga, makanan tiga cukup untuk empat”

Baca Juga: Tutupi Kebutuhan Hidup, Driver Ojol Gunakan Layanan Antar Barang untuk Angkut Orang

Keempat, membaca hamdalah setelah menyantapnya.

Terkait hal ini dalam sebuah hadits disebutkan bahwa:

"Rasulullah SAW selalu mengawali aktivitas makannya dengan membaca Bismillah ( dengan menyebut nama Allah) dan mengakhirinya dengan membaca Alhamdulillah (segala puji hanya milik Allah). Jika seseorang mengucapkan kalimat " Bismillahirrahmanirrahim " (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang) pada setiap suap makanannya, niscaya itu lebih baik baginya."

Semoga kita bisa mengaplikasan empat kriteria tersebut guna mendapatkan keberkahan dalam sebuah makanan.

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah