Teks Khutbah Jum'at Peringatan Isra Mi'raj 1444 H, Tema: Memaknai Peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW

- 16 Februari 2023, 07:45 WIB
Teks Khutbah Jum'at Peringatan Isra Mi'raj 1444 H, Tema: Memaknai Peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW
Teks Khutbah Jum'at Peringatan Isra Mi'raj 1444 H, Tema: Memaknai Peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW /Pixabay

Secara kontekstual Isra Mi’raj memiliki makna simbolis yang cukup luas pengertiannya, dimana tidak hanya sekadar melakukan perjalanan dan naik dari tempat ke tempat yang lain secara harfiah. Tetapi lebih dari itu di mana seluruh perilaku Nabi Muhammad saw merupakan pedoman hidup manusia yang sempurna.

Jamaah Jumat rahimakumullah, Inti dari Isra Mi’raj yang dilakukan oleh junjungan kita Rasulullah Muhammad saw adalah diterimanya perintah shalat lima waktu dalam sehari semalam langsung dari Allah SwT.

Kalau Rasulullah saw dimi’rajkan langsung menghadap Allah, maka bagi umat Islam yang beriman dengan menegakkan shalat merupakan mi’rajnya orang beriman, sebagaimana diterangkan dalam hadits yang berbunyi,

الصَّلَاةُ مِعْرَاجُ الْمُؤْمِنِ
“Shalat itu mi’rajnya orang-orang yang beriman.” (Ar-Razi)

Shalat adalah mi’raj, yakni tangga. Dengan menggunakan tangga tersebut umat Islam dapat meningkat, bertambah kuat tenaga imannya dan bertambah tinggi rohaninya.

Dengan mendirikan shalat, maka umat Islam bertambah kebutuhannya yang menjadi penyempurna shalat. Sebelum shalat wajib, wudhu, bersih dari segala najis. Perintah ini mendorong umat Islam untuk selalu hidup besih, hidup sehat dengan meningkatkan kebersihan dan kesucian dirinya. Demikian pula tempat, pakaian dan waktu shalat.

Jamaah Jumat rahimakumullah, Dengan mendirikan shalat itu, hendaknya kita meningkatkan kepada derajat para salihin, karena shalat dapat menghilangkan sifat-sifat jelek, seperti kejam, bengis dan menimbulkan sifat-sifat yang baik serta halus. Dengan melaksanakan shalat hilang sifat bakhil, malas, sombong, ujub, riya’ dan takabur. Kemudian akan timbul sifat-sifat pemurah, pengasih, rajin, dan lain-lain.

Apabila semua itu telah menjadi kenyataan dan kegiatan hidup kita umat Islam sehari-hari, maka ini merupakan tanda bahwa kita telah meningkat dari mengerjakan shalat kepada tingkat “muqiimas shalaati” atau golongan yang mendirikan shalat.

Jamaah Jumat rahimakumulluh Demikianlah khutbah ini.

Semoga kita semua senantIasa dapat meneladani akhlak Rasulullah SAW sehingga menjadi insan yang bermartabat di tengah masyarakat dan menjadi hamba yang mulia di sisi Allah SWT. Amin ya rabbal alamin

Halaman:

Editor: Nahrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x