Idul Adha Jatuh Pada Hari Jumat, Wajibkah Shalat Jumat? Ini Penjelasan Ulama

- 22 Juli 2020, 16:00 WIB
Umat Islam melaksanakan shalat Jumat berjamaah dengan menerapkan jaga jarak di Masjid Pusdai, Bandung, Jawa Barat, Jumat 5 Juni 2020
Umat Islam melaksanakan shalat Jumat berjamaah dengan menerapkan jaga jarak di Masjid Pusdai, Bandung, Jawa Barat, Jumat 5 Juni 2020 /ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww/.*/ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww

MANTRA SUKABUMI - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI memutuskan Hari Raya Idul Adha 1441 H jatuh pada hari Jumat tanggal 31 Juli 2020 sesuai dengan hasil sidang itsbat yang dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Juli 2020.

Seperti diketahui bersama, ada beberapa pendapat terkait kewajiban shalat jumat apabila bersamaan dengan Hari Raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha.

Perbedaan pendapat di kalangan umat Islam lumrah terjadi, yang paling penting adalah bagaimana kita bisa menyikapi hal tersebut dan menjalankan sesuai dengan yang menjadi keyakinan kita.

Baca Juga: Keistimewaan Hari Arafah, Tebus Dosa 2 Tahun Hingga Surga Arrayyan

Baca Juga: Berikut 3 Ciri Istri Paling Baik, Dambaan Suami yang Mengantarkannya Menuju Surga

Terkait kewajiban shalat jumat yang bertepatan dengan hari raya para ulama menjelaskan hal tersebut, diantaranya:

إذا اتفق يوم عيد يوم جمعة فالأصح عند الشافعي أن الجمعة لا تسقط عن اهل البلد بصلاة العيد. و أما من حضر من أهل القرى فالراجح عند سقوطها عنهم. فأذا صلوا العيد جاز لهم أن ينصرفوا و يتركوا الجمعة. و قال أبو حنيفة يوجب الجمعة على أهل القرى ولا على أهل البلد بل يسقط فرض الجمعة بصلاة العيد و يصلون الظهر. و قال عطاء الجمعة و الظهر معا فى ذلك اليوم فلا صلاة بعد العيد إلا العصر

Baca Juga: Keistimewaan Membaca Surah Yusuf, Salah Satunya Akan Dihindari dari Azab Besar Pada Hari Kiamat

“Jika Hari Raya bertepatan dengan hari Jum’at, maka pendapat yang paling shahih (valid) menurut Imam Syafi’i adalah, bahwa shalat ‘Id tidak menggugurkan kewajiban shalat Jum’at atas penduduk kota. Adapun orang-orang yang datang dari pedesaan, tidak berkewajiban untuk melaksanakan shalat Jum’at. Oleh karena itu, sesudah shalat ‘Id mereka diperbolehkan pulang ke desanya masing-masing tanpa dibebani kewajiban untuk melaksanakan shalat Jum’at. Menurut Imam Abu Hanifah, orang-orang kota tetap berkewajiban untuk melaksanakan shalat Jum’at. Menurut Imam Ahmad ,Shalat ‘Id dapat menggugurkan shalat Jum’at, bagi penduduk kota maupun desa. Oleh karena itu mereka tidak berkewajiban melaksanakan shalat Jum’at, tetapi cukup shalat Dzuhur.Sementara itu Imam Atha’ berpendapat, bahwa shalat ‘Id dapat menggugurkan kewajiban shalat Jum’at dan shalat Dzuhur sekaligus.Oleh karena itu, sesudah melaksanakan shalat ‘Id mereka tidak wajib menjalankan shalat apapun kecuali shalat ‘Ashar”.

Halaman:

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x