Ibnu Hajar al-Asqalani pernah menyampaikan dalam Fath al-Bar bahwa “Sebab yang jelas tentang keistimewaan sepuluh hari di bulan Dzulhijjah adalah karena pada hari tersebut merupakan waktu berkumpulnya ibadah-ibadah utama; yaitu shalat, shaum, shadaqah dan haji. Dan itu tidak ada di hari-hari selainnya.”
Baca Juga: Idul Adha Jatuh Pada Hari Jumat, Wajibkah Shalat Jumat? Ini Penjelasan Ulama
Baca Juga: Keistimewaan Hari Arafah, Tebus Dosa 2 Tahun Hingga Surga Arrayyan
Dzulhijjah merupakan bulan yang pahala amalnya dilipat gandakan
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam dal salah satu haditsnya pernah menyampaikan yang artinya:
“Ada dua bulan yang pahala amalnya tidak pernah berkurang, kedua bulan itu adalah bulan id: bulan Ramadhan dan bulan Dzulhijjah.” (HR. Al Bukhari & Muslim).
Allah sangat mencintai amalan-amalan sholeh yang dikerjakan hambanya pada bulan dzulhijjah, terutama disepuluh hari pertamanya
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ اْلأَيَّامِ – يَعْنِى أَيَّامُ الْعَشْرِ – قِيْلَ: وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيْلِ اللهِ إِلاَّ رَجُلاً خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ شَيْئٌ
Baca Juga: Latar Belakang Penciptaan Manusia yang Jarang Diketahui, Simak Penjelasannya
Baca Juga: Amalan-amalan Sunnah Agar Cepat Memperoleh Keturunan