Network
Bacaan latin: Allahummah dini fii man hadait, wa 'afini fiman 'afait, wa tawallani fi man tawallait, wa barik li fi ma a'thait, wa qini syarra ma qadhait, fa innaka taqdhi wa la yuqdha 'alaik, wa innahu la yazillu man wa lait, wa la ya'izzu man 'adait, tabarakta rabbana wa ta'alait, fa lakal hamdu a'la ma qadhait, wa astagfiruka wa atubu ilaik, wa shallallahu 'ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallam.
Artinya: "Ya Allah tunjukkanlah aku sebagaimana mereka yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan. Peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau lindungi. Berikanlah keberkahan kepadaku pada apa yang telah Engkau berikan. Selamatkanlah aku dari bahaya kejahatan yang telah Engkau tentukan. Engkaulah yang menghukum dan bukan dihukum. Tidak hina orang yang Engkau jadikan pemimpin. Tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi. Bagi-Mu segala pujian di atas apa yang Engkau tentukan. Aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-MU. Semoga Allah mencurahkan rahmat dan karunia atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya."
Buya Yahya menegaskan kalau yang kita anut membaca qunut dimulai pertengahan bulan ramadhan namun hukumnya sunah dan diperintahkan.
"Kalau kita mahzab imam Syafi'i pertengahan bulan ramadhan kita membaca qunut karena itu adalah sunah dan memang diperintahkan," jelas Buya Yahya.
Dengan membaca qunut ada hikmah yang bisa diambil karena itu sama halnya dengan berdoa untuk mempersiapkan sepuluh malam terakhir yaitu malam Lailatul Qadar.
Baca Juga: Inilah Tanda-tanda Orang yang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar, Kenali Ciri-ciri Perubahannya
" Adapun hikmahnya menjelang memasuki sepuluh akhir ramadhan qunut itu berdoa sehingga didalam ibadahnya ditambahkan doa panjatan khusus agar kita mendapatkan dan punya persiapan memasuki sepuluh akhir ramadhan," pungkas Buya Yahya.***
