Ia melaporkan Nabi salat 2 rakaat khafifatain, lalu beliau salat 2 rakaat panjang-panjang keduanya, kemudian salat 2 rakaat yang kurang panjang dari salat sebelumnya, lalu beliau salat lagi 2 rakaat yang kurang lagi dari salat sebelumnya, kemudian salat 2 rakaat yang kurang lagi dari salat sebelumnya, lalu beliau salat lagi 2 rakaat yang kurang lagi dari salat sebelumnya, kemudian salat 2 rakaat yang kurang lagi dari salat sebelumnya, dan beliau melakukan witir (satu rakaat)." (H.R. Muslim)
Jika dijadikan rumus, maka salat tarawih dan witir yang 8 rakaat di atas bisa dilangsungkan dengan sistem 4-4-3, 2-2-2-2-2-1, ataupun 4-4-2-1. Untuk yang 20 rakaat, dikerjakan dengan sistem 2 rakaat salat tarawih sebanyak 10 kali dilanjutkan salat witir dua rakaat kemudian satu rakaat (dua kali salam).
Baca Juga: Sholawat 'Tibbil Qulub' Dipercaya Sebagai Penenang Hati Sekaligus Obat Sifat Tercela dan Kegundahan
Bacaan Niat Salat Tarawih Salat tarawih sebaiknya dikerjakan secara berjamaah. Dalam pengerjaan salat tarawih, terdapat perbedaan bacaan niat antara sebagai imam atau sebagai makmum, baik ketika salat 8 rakaat maupun 20 rakaat.
Niat Salat Tarawih Sebagai Imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.
Artinya, "Aku menyengaja salat sunah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah Ta'ala."
Baca Juga: Isi Kandungan Surah An Nazi’at Berikut Bacaan Arab, Latin dan Artinya
Niat Salat Tarawih Sebagai Makmum