Network
MANTRA SUKABUMI – Dari sejak awal kedatangan Islam, Islam mensyariatkan kepada umatnya untuk memerdekakan budak hingga saat ini.
Dengan kebaikan agama Islam sebagai agama rahmatan lil’aalamin maka perbudakan di atas bumi ini telah dihapuskan.
Karena pada zaman kita sekarang ini sudah tidak ada lagi perbudakan, maka kita sangat dilarang memperlakukan orang seperti budak.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Ada Golongan yang Terbebas dari Pertanyaan Alam Kubur
Baca Juga: Subhanallah, Minyak Kayu Putih Dapat Mencegah Covid-19 yang Tidak Banyak Orang Tahu
Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari kitab Syu’bul Iman, misalnya seorang majikan memperlakukan pembantunya seperti budak.
Yaitu dengan menyuruhnya bekerja hingga tidak mempunyai waktu istirahat, bahkan haknya tidak dipenuhi.
Kemudian seperti seorang pengusaha memperlakukan karyawannya seperti budak, dengan mempekerjakan karyawan melebihi standar jam kerja yang ditentukan oleh pemerintah.
Karena pemerintah itu adalah ulul amri, maka melanggar aturannya termaksuk maksiat. Jika kita benar-benar beriman kepada Allah, maka tidak akan melakukan hal tersebut.
Sebagaimana Allah SWT telah berfirman dalam Alquran.
“Wahai orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad SAW), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) diantara kamu”.
“Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, mak kembalikanlah kepada Allah (Alquran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian”.
“Yang dimikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (QS. An Nisa: 59)
Baca Juga: Innalilahi, Ternyata Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Diduga Orang Terlatih
Baca Juga: Subhanallah, Sungguh Mulia Akhlak Syekh Ali Jaber Ia Meminta Pelaku Jangan Dipukuli
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang membebaskan budak perempuan mukminah, maka Allah akan membebaskan semua anggota tubuhnya dari api neraka, sehingga membebaskan farjinya dengan farjinya”. (HR Muslim).**
