Baca Juga: 10 Tanda Orang Meninggal Dunia dalam Keadaan Khusnul Khatimah, Salah Satunya Karena Wabah Penyakit
Pentingnya menghadirkan nama Allah SWT dalam setiap upaya atau ikhtiar lahir dalam menghadapi suatu musibah seperti wabah penyakit menular saat ini.
Sebagai contoh, kita semua dapat merenungi kisah yang pernah terjadi pada zaman kekhalifahan Umar bin Khattab. Di mana pada zaman pemerintahan beliau pernah terjadi wabah yang bermula di daerah Awamas, sebuah kota sebelah barat Yerussalem, Palestina.
Dilansir dari laman NU Online, Muhammad Husein Haekal dalam buku ‘Umar bin Khattab’ menjelaskan, kala itu wabah menyebar hingga ke Syam (Suriah) bahkan ke Irak. Diperkirakan kejadian wabah ini terjadi pada akhir 17 Hijriah dan memicu kepanikan massal saat itu.
Sayidina Umar dan pasukannya disarankan untuk tidak meneruskan perjalanan mereka. Namun, salah seorang sahabat mengatakan, “apakah lantas dia sebagai pemimpin lari dari takdir Allah?”
Baca Juga: 4 Golongan Manusia yang Dirindukan Surga, Salah Satunya Orang yang Rajin Membaca Alquran
Umar menanggapi bahwa dirinya dan pasukannya lari dari takdir Allah yang satu (buruk) ke takdir Allah yang lain (baik).
Seketika, sahabat Abdurrahman bin ‘Auf memperkuat Khalifah Umar mengenai sabda Nabi Muhammad SAW yang pernah mengatakan:
“Apabila kalian mendengar wabah tha’un melanda suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Adapun apabila penyakit itu melanda suatu negeri sedang kalian-kalian di dalamnya, maka janganlah kalian lari keluar dari negeri itu.” (Muttafaqun ‘alaihi, HR. Bukhari dan Muslim).
Pada akhirnya wabah tersebut berhenti ketika sahabat Amr bin Ash ra memimpin Syam. Dengan izin Allah SWT dan kecerdasannya, Amr bin Ash mampu menyelamatkan Syam dari wabah tersebut.