MANTRA SUKABUMI - Keutamaan berdzikir tidak terbatas pada masalah tsabih, tahlil, tahmid, takbir dan yang sejenisnya.
Semua amal ketaatan yang diniatkan karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala disebut dzikir, demikian menurut pendapat Sa’id lbnu Jubair dan ulama lainnya.
Dzikir itu adakalanya dilakukan dengan hati dan adakalanya dengan lisan, tetapi yang lebih utama bila dilakukan dengan hati dan lisan secara bersamaan.
Baca Juga: Lirik Sholawat Allahul Kafi yang Lagi Viral di Tik Tok, Lengkap dengan Terjemahnya
Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay
Sebagaimana dikutip Mantrasukabumi.com dari Kitab Al Adzkaarun Nawawiyyah, yang menjelaskan bahwa bila ada hambatan, orang yang berdzikir disunatkan menghentikan dzikirnya sementara waktu.
Pertama, bila ada orang yang mengucapkan salam kepadanya, ia boleh menjawab salam tersebut, kemudian melanjutkan kembali dzikirnya.
Kedua, jika ada orang yang bersin dihadapannya, ia boleh mngucapkan kalimat “yarhamukallah” (tasymit), kemudian melanjutkan kembali dzikirnya.
Ketiga, apabila ia mendengarkan khatib memulai khotbahnya, ia harus menghenikan zikirnya.