3 Tingkatan Tawakal kepada Allah SWT, yang Paling Tinggi Seperti Halnya Mayit Sedang Dimandikan

- 25 September 2020, 17:03 WIB
ILUSTRASI berdoa dengan pemasrahan diri pada Allah SWT./*
ILUSTRASI berdoa dengan pemasrahan diri pada Allah SWT./* /Pixabay/


MANTRA SUKABUMI – Tawakal seorang hamba kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sesuai dengan tingkat keimanannya.

Allah SWT berfirman di dalam Alquran, “Bertawakallah kamu hanya kepada Allah jika kamu orang-orang yang beriman”. (QS. Al Maidah: 23).

Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Kitab Syu’bul Iman, bahwa tawakal itu mempunyai tiga tingkatan.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Baca Juga: Pedoman FDA yang Lebih Ketat untuk Vaksin Covid-19, Donald Trump Berencana Memblokirnya

Adapun tingkatan tawakal yang pertama, yaitu penyerahan diri seorang hamba kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dari pertolongan Allah SWT.

Seorang hamba tersebut, senantiasa mempercayakan kepada Allah SWT, atas jaminan akan pertolonganNya.

Hal tersebut sebagaimana mempercayakan dirinya kepada wakil yang memang benar-benar dapat dipercaya.

Baca Juga: Pengusaha Air Kemasan Menjadi Orang Terkaya di China, Mengalahkan Jack Ma Pendiri Alibaba

Baca Juga: Ternyata, Para Ahli Ibadah Gak Ada Apa-apanya Ketimbang Orang Alim

Selanjutnya tingkatan tawakal yang kedua, yaitu penyerahan diri seorang hamba kepada Allah SWT seperti seorang anak kepada ibunya.

Seorang anak tersebut, tidak kenal orang lain kecuali ibunya dan tidak mau lepas dari ketergantungan terhadap ibunya.

Jika bepergian selalu memegang tangan ibunya dan jika bertemu dengan ibunya anak tersebut langsung memeluknya.

Apabila anak itu dititipkan kepada orang lain, maka senantiasa yang selalu dia sebut-sebut adalah nama ibunya.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp 600 Ribu Tahap 1 Hingga 4 Tidak Cair, Jangan Diam Saja, Segera Laporkan

Baca Juga: Meski Sempat Kabur, Akhirnya Pelaku Pelecehan Rapid Tes Berhasil Ditangkap Polisi

Kemudian tingkatan tawakal yang ketiga, yaitu penyerahan diri seorang hamba kepada Allah SWT seperti halnya mayit yang sedang dimandikan.

Mayit tersebut, tidak dapat miring jika tidak dimiringkan oleh yang memandikan dan tidak dapat bergerak kecuali digerakan oleh orang yang memandikannya.

Tingkatan yang pertama adalah tingkatan yang terendah, untuk yang kedua lebih tinggi dari yang pertama, sedangkan yang ketiga adalah tingkatan yang tertinggi.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Kitab Syu’bul Iman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x