"Ushallî sunnatal khusûf rak'ataini imâman/makmûman lillâhi ta'âlâ".
2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.
3. Membaca doa iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surah Al-Fatihah dilanjutkan membaca surah yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih). Hal ini sebagaimana terdapat dalam hadis Aisyah:
"Nabi SAW menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana."(HR. Bukhari-Muslim)
4. Kemudian rukuk sambil memanjangkannya.
5. Kemudian bangkit dari rukuk (itidal) sambil mengucapkan, "Sami'allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd."
6. Setelah itidal tidak langsung sujud, tapi dilanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
7. Kemudian rukuk kembali, yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya.
8. Bangkit dari rukuk (itidal).