Jangan Bilang Kuasai Ilmu Hikmat Banten, Jika Tata Cara dan Aturan Larangannya Tidak Seperti Ini

- 25 Oktober 2020, 10:04 WIB
Ilustrasi Harimau Putih
Ilustrasi Harimau Putih /PIXABAY

MANTRA SUKABUMI – Menguasai Ilmu Hikmat, banyak diminati oleh masyarakat yang menginginkan kesaktian. Ada juga orang yang menggali ilmu hikmat untuk memahami rahasia-rahasia Kekuasaan Tuhan, Allah SWT Sang Penguasa Alam dan Seisinya. 

Ilmu Hikmat Banten mempunyai ciri dan tata cara tersendiri termasuk aturan larangannya bagi siapa saja yang hendak menguasai Ilmu Hikmat Banten. Diawali dengan pemahaman ‘Magi’ yang menjadi dasar dari Ilmu Hikmat Banten. Dalam masyarakat Banten, Magi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Agama. 

Untuk lebih memahami Magi dan Ilmu Hikmat Banten, berikut Mantra Sukabumi kutip dari buku “Metafisika Nusantara” bab Filsafat Sunda, Penulis Joko Siswanto dan Reno Wikandaru, terbit Tahun 2017.  

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini

Hikmat atau yang biasa disebut elmu hikmat ialah jenis ‘Magi’ yang formula-formulanya berkenaan dengan manipulasi kekuatan Tuhan, yaitu dengan mengetahui rahasia-rahasia kekuasaan Tuhan, baik yang ada pada diri Tuhan maupun yang ada pada (di balik) benda-benda alam dan kitab suci. 

Formula-formula itu terdiri dari bacaan-bacaan dan puasa. Bacaan-bacaannya terdiri dari tiga macam, yaitu doa, zikir dan mantera atau dalam bahasa sehari-hari disebut Jangjawokan. Doa dan zikir diambil dari kitab suci, sedangkan mantera adalah kalimat-kalimat yang berbahasa Sunda yang menggambarkan doa dan kehebatan-kehebatan. 

Bacaan-bacaan inilah yang dianggap mempunyai kesucian dan kekuatan manipulasi, bukan isi yang terkandung dalam ungkapannya. Oleh karena itu, bacaan-bacaan ini disebut juga Jampe-jampe.

Selain bacaan-bacaan, formula hikmat yang kedua adalah puasa, yakni tidak makan, tidak minum dan tidak melakukan hubungan seksual suami-istri dari sesaat sebelum matahari terbit hingga matahai terbenam.

Halaman:

Editor: Encep Faiz

Sumber: Buku "Metafisika Nusantara" (2017)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x