Jangan Bilang Kuasai Ilmu Hikmat Banten, Jika Tata Cara dan Aturan Larangannya Tidak Seperti Ini

- 25 Oktober 2020, 10:04 WIB
Ilustrasi Harimau Putih
Ilustrasi Harimau Putih /PIXABAY

Adapun jumlah bilangan doa, zikir, mantera dan hari-hari puasa itu berkisar pada angka-angka ganjil atau angka-angka yang menunjukkan simbol-simbol alam, misalnya arah mata angin, jumlah hari, dan simbol- simbol angka dalam huruf yang dipakai nama orang (naktu). 

Baca Juga: Gempa Terbaru 5,9 SR Guncang Pangandaran Hari Minggu Pagi Ini, Getarannya Terasa Hingga Kota Bandung

Secara konkret angka-angka itu berkisar pada: 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 25, 27, 29, 30, 31, 33, 35, 37, 39, 40, 41, 50, 60, 70, 80, 99, 100, dan angka-angka yang lebih dari seratus berkisar pada angka-angka satuan dan puluhan tersebut, Kemudian 1000, 5000, dan 10000. Jumlah hari-hari puasa berkisar pada angka-angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 15, 20, 40, 100, dan 360 (satu tahun penuh).  

Cara lain yang memanipulasi kekuatan Tuhan yang ada di balik benda-benda alam adalah Hosiat. Ini bersumber dari keyakinan bahwa benda apapun yang diciptakan Tuhan itu mengandung kekuatan (kekhususan), baik secara fisik maupun non-fisik. 

Hosiat secara fisik adalah kandungan benda alam yang digunakan untuk kebutuhan manusia dengan cara-cara biasa, seperti golok yang mempunyai hosiat tajam, cabe dengan pedasnya, dan sebagainya. Sedangkan hosiat non-fisik adalah kekuatan Tuhan yang luar biasa yang ada pada benda setelah terlebih dahulu "diisi" dengan formula-formula magi, seperti doa, zikir, mantera dan puasa. 

Efeknya, benda yang pada awalnya hanya mempunyai hosiat fisik saja dapat berubah menjadi benda yang mempunyai hosiat yang lebih tinggi, misalnya golok yang mampu membelah batu, air yang mampu menyembuhkan dan sebagainya. Inilah yang berfungsi. 

sebagai jimat yang biasanya dikeluarkan oleh kiai kepada pemintanya (seperti jawara).

Baca Juga: Wajib Tahu, 8 Makanan yang Dapat Picu Sakit Kepala, Berikut Ulasannya

Satu contoh elmu hikmat yang populer adalah kekebalan atau kekuatan tubuh dari serangan senjata tajam atau senjata api dan serangan-serangan lainnya. Hikmat ini disebut Jaga Jiwa. Hikmat ini diperoleh melalui formula-formula puasa empat puluh hari dan bacaan-bacaan tertentu (yang dirahasiakan, tergantung kiai atau guru yang memberi elmu hikmatnya). 

Selama itu, setiap malam selalu berada di kamar khusus, melakukan sembahyang dan wiridan (bacaan yang diambil dari kitab suci). Pada malam-malam terakhir, orang itu

Halaman:

Editor: Encep Faiz

Sumber: Buku "Metafisika Nusantara" (2017)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x