2. Meluangkan waktu
Waktu menjadi sempit ketika kesibukan melanda. Namun, ini tidak perlu menjadi alasan untuk mengurangi intensitas komunikasi antara kamu dan dia.
Dibutuhkan latihan terus menerus agar bisa menjadi pendengar yang baik buat pasangan meski sibuk.
Mendengar bukan sekadar membuka telinga saja tetapi memahami apa yang dibicarakan olehnya.
Jadi ketika dia meminta saran, anda punya alasan yang bisa membuat pasanganmu berpikir. Bukan sekadar ya dan tidak tanpa alasan atau mengungkapkan kata terserah.
Dalam sebuah hubungan, memang komunikasi menjadi landasan supaya tetap awet. Komunikasi yang baik adalah peran bergantian antara pembicara dan pendengar.
Baca Juga: 5 Tips Cegah Anemia pada Anak dan Remaja, Salah Satunya Jangan Lupa Konsumsi Vitamin C
3. Pandai menjaga lisan
Ini bukan perihal jaim dalam hubungan asmara, tetapi hanya persoalan etika dalam bertutur kata.
Menjaga lisan ini sangat sulit apalagi pada saat lagi kesal atau marah. Kata demi kata penuh unsur kebun binatang. Seolah-olah yang dicerca itu sudah tidak mempunyai hati lagi.