Profil dan Biodata 3 Murid Istimewa Mbah Moen: Gus Baha, Gus Anam dan KH Abdul Wahid Zuhdi

- 24 Agustus 2021, 14:05 WIB
Profil Gus Baha, Ahli Alquran dan Hadits dan Jadi Idolanya Kawula Muda
Profil Gus Baha, Ahli Alquran dan Hadits dan Jadi Idolanya Kawula Muda /Instagram/@ngajigusbaha

Dari silsilah keluarga ayah beliau inilah terhitung dari buyut beliau hingga generasi ke-empat kini merupakan ulama'-ulama' ahli Al-Qur'an yang handal. Silsilah keluarga dari garis ibu beliau merupakan silsilah keluarga besar ulama' Lasem, Bani Mbah Abdurrahman Basyaiban atau Mbah Sambu yang pesareannya ada di area Masjid Jami' Lasem, sekitar setengah jam perjalanan dari pusat Kota Rembang.

Dibawah bimbingan ayahnya sendiri, Gus Baha kecil mulai menempuh gemblengan keilmuan dan hafalan Al-Quran. Pada usia yang masih sangat belia, beliau telah mengkhatamkan Al-Quran beserta Qiro’ahnya dengan lisensi yang ketat dari sang ayah.

Ketika remaja, sang ayah menitipkan Gus Baha mondok dan berkhidmah kepada Syaikhina KH. Maimoen Zubair di Pondok Pesantren Al-Anwar Karangmangu, Sarang, Rembang, sekitar 10 km arah timur Narukan. Di Al-Anwar inilah beliau terlihat sangat menonjol dalam fan-fan ilmu syari’at seperti Fiqih, Hadits dan Tafsir.

Dalam riwayat pendidikan beliau, semenjak kecil hingga mengasuh pesantren warisan ayahnya sekarang, Gus Baha hanya mengenyam pendidikan dari dua pesantren, yakni pesantren ayahnya sendiri di desa Narukan dan PP. Al Anwar Karangmangu.

Untuk memulai pengembaraan ilmiahnya, Gus Baha memilih Yogyakarta. Pada tahun 2003 ia menyewa rumah di Yogya dengan diikuti oleh sejumlah santri yang ingin terus mengaji bersamanya. Rumah sewaan tersebut letaknya tak jauh dari kediamannya.

Tahun 2005 ayahnya wafat sehingga ia harus kembali ke Kragan, namun pengajiannya di Yogyakarta tetap berlangsung sebulan sekali.

Baca Juga: Biodata dan Profil Novia Bachmid, Penyanyi Lagu 'Wonderland Indonesia', Lengkap, Agama dan Akun IG

Gus Baha pernah ditawari gelar Doctor Honoris Causa dari UII, namun beliau tidak berkenan. Dalam jagat Tafsir Al-Quran di Indonesia beliau termasuk pendatang baru dan satu-satunya dari jajaran Dewan Tafsir Nasional yang berlatar belakang pendidikan non formal dan non gelar.

Di UII beliau adalah Ketua Tim Lajnah Mushaf UII. Timnya terdiri dari para Profesor, Doktor dan ahli-ahli Al-Qur'an dari se-antero Indonesia seperti Prof. Dr. Quraisy Syihab, Prof. Zaini Dahlan, Prof. Shohib dan para anggota Dewan Tafsir Nasional yang lain.

2. KH Abdul Wahid Zuhdi

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah