Sebagian anak-anak tidak bisa mengungkapkan perasaannya dengan baik, terlebih bagi anak-anak balita yang kemampuan komunikasinya belum matang.
Hal tersebut membuat mereka memilih jalan tantrum untuk mengungkapkan emosinya.
“Adapun cara agar anak tidak cepat tantrum, pertama, kita pelajari dulu, dia wataknya yang mana,” kata dr Asiyah Dahlan.
Kedua, jika anak sudah mulai merengek, maka tanyakan apakah dia lapar, ngantuk dan sebagainya.
Misalnya apabila anak lapar, maka berilah dia makan. Jika orang tua malah beralasan untuk tidak memenuhi kebutuhan anak tersebut, menurut dr Aisyah Dahlan, itulah yang keliru.
Jika anak tantrum hampir setiap hari atau minggu, dalam artian sering, dr Aisyah Dahlan menanyakan apakah anak tersebut berkebutuhan khusus atau memiliki diagnosis seperti hiperaktif, autisme, dan lain-lain.***