Network
Sehingga kue yang dihasilkan juga pula lumayan besar serta bisa dimakan oleh 8- 10 orang bersama- sama.
Tetapi terdapat pula Kuliner khas kue lontar yang terbuat dengan diameter lebih kecil, misalnya 8 centimeter serta umumnya dibuat selaku oleh- oleh buat dibawa kembali ke kampung taman.
Kue Kuliner khas Papua dengan dimensi lebih kecil ini terbuat buat memudahkannya kala hendak dikemas selaku buah tangan.
Kue lontar ialah kuliner khas Papua yang bagi sejarahnya dibawa masuk oleh para serdadu Hindia Belanda yang menduduki pulau tersebut semenjak 1910 silam.
Penamaan kue lontar konon berasal dari bahasa Belanda ialah ronde tart ataupun kue bulat.
Namun sebab penduduk setempat kesusahan melafalkannya, hingga kesimpulannya mereka menyebutnya selaku kue lontar semacam yang kita tahu saat ini ini.
Para serdadu kolonial paling utama yang terletak di Fakfak pada mulanya mengajari penduduk setempat metode membuat kue ini.
Perihal tersebut dicoba supaya mereka tidak kesusahan buat mendatangkan kue lontar ini dari kampung taman di Belanda situ.
Baca Juga: Tradisi Unik Masyarakat Jawa Menjelang Bulan Rajab, Salah Satunya Ambengan
Lambat laun, kue ini bisa dipraktekkan dengan gampang oleh warga setempat walaupun sebagian bahan utama masih dihadirkan dari Belanda semacam margarin, susu, serta terigu.
