Benarkah Rambut Rontok Salah Satu Ciri Terserang Covid-19, Simak Penjelasannya

- 6 Agustus 2020, 13:10 WIB
ILUSTRASI rambut rontok.*
ILUSTRASI rambut rontok.* /Pixabay//

"Kami tahu bahwa hormon stres kortisol dilepaskan pada tingkat yang lebih tinggi selama penyakit parah, dan kami juga tahu bahwa kortisol dapat memengaruhi struktur rambut." Bahkan tekanan psikologis tertular virus corona bisa menyebabkan telogen effluvium.

“COVID-19 jelas telah menyebabkan banyak dari kita stres, dan bukan hanya stres fisiologis pada tubuh akibat infeksi,” Kristen Lo Sicco, MD, asisten profesor dermatologi di NYU Langone Health, mengatakan kepada Health.

Baca Juga: Mutilasi Alat Kelamin, Pemerkosaan Hingga Pembunuhan Perempuan di Turki Picu Ribuan Orang Protes

"Pandemi telah menyebabkan banyak jenis stres di luar penyakit pribadi, seperti tekanan finansial, kematian orang yang dicintai, dan masalah terkait perawatan anak."

Kesulitan ekonomi dan ketidakadilan rasial juga dapat menyebabkan kerontokan rambut, Dr. Landriscina menambahkan dan sejauh ini tidak ada kekurangan di tahun 2020.

Biasanya, telogen effluvium bertahan hingga enam bulan, kata Dr. Adalja. Ini pada dasarnya adalah permainan menunggu, seseorang yang mengalami kerontokan rambut yang disebabkan oleh stres akan mulai melihat rambut mereka secara bertahap kembali normal ketika rambut baru tumbuh.

Baca Juga: Samsung Kembali Luncurkan Aeri Galaxy Note 20 dan Note 20 Ultra, Ini Spesifikasi dan Harganya

Selain kesabaran, Dr. Landriscina mengatakan bahwa orang yang mengalami telogen effluvium dapat menggunakan larutan minoxidil 5% topikal (seperti Rogaine).

“Ini mendorong folikel rambut untuk meninggalkan fase telogen lebih awal dan kembali ke fase anagen atau pertumbuhan,” jelasnya.**

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x