Flu Menyerang, FDA Peringatkan Bahaya Gunakan Obat Palsu untuk Obati Penyakit

- 18 November 2020, 11:00 WIB
ilustrasi flu dan pilek/pixabay.com/4330009
ilustrasi flu dan pilek/pixabay.com/4330009 /


MANTRA SUKABUMI - Cara terbaik yang dapat dipilih untuk mengurangi risiko terkena flu adalah pemilihan vaksinasi yang tepat.

Menggunakan produk palsu untuk mengobati flu berpotensi menimbulkan konsekuensi yang membahayakan bagi manusia.

Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) memperingatkan tentang produk palsu yang mengklaim dapat mencegah, mengobati, atau menyembuhkan flu.

Baca Juga: Selain Panggil Panitia Pernikahan Putri HRS, Polda Metro Jaya Panggil Tamu yang Hadir

Baca Juga: Solusi Makan, Belanja, dan Transportasi dari Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini

Produk palsu sudah banyak dijual secara online dan di toko ritel dan diberi label sebagai suplemen makanan, semprotan hidung, pembersih tangan, dan makanan.

Dilansir mantrasukabumi.com dari laman healthnews.com pada Rabu, 18 November 2020, bahwa tidak ada obat bebas (OTC) yang disetujui FDA untuk mencegah atau menyembuhkan flu.

Salah satu produk OTC yang direkomendasikan untuk flu adalah ibuprofen dan acetaminophen, yang membantu meredakan gejala flu seperti hidung tersumbat atau demam.

“Flu adalah penyakit serius yang bisa berujung pada rawat inap dan berpotensi kematian. Vaksin flu adalah cara terbaik untuk mencegah flu dan komplikasinya, ” ujar Joanne Chiu, PharmD, seorang apoteker penyakit menular dari Sistem Kesehatan Universitas Riverside.

Baca Juga: Login info.gtk.kemendikbud.go.id Untuk Cek Penerima BSU bagi Guru Honorer Rp1,8 Juta

FDA telah mengidentifikasi sejumlah suplemen makanan, teh, makanan, dan perangkat (seperti terapi cahaya atau filter udara) yang secara curang mengklaim dapat mencegah atau menyembuhkan flu.

Namun, tidak satu pun dari produk ini yang telah dievaluasi atau disetujui oleh FDA.

Peringatan FDA menyatakan bahwa menggunakan satu produk palsu dapat menyebabkan orang menunda perawatan medis, hal ini dapat membahayakan kesehatan mereka.

"Menunda pengobatan yang diperlukan dapat menyebabkan konsekuensi yang merugikan atau bahkan kematian," ujar dokter darurat di Lenox Hill Hospital di New York City Dr. Robert Glatter.

"Dalam beberapa kasus, obat palsu dapat menyebabkan efek samping yang merugikan," ujar Glatter.

Baca Juga: Tolak Klaim Kecurangan dalam Pemilu AS, Staf Khusus Trump Dipecat

Vaksin flu adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi.

Mendapatkan vaksinasi flu sangat penting tahun ini. Vaksinasi tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi orang lain.

“Melakukan hal itu tidak hanya akan mengurangi risiko terkena flu, tetapi mengurangi risiko tertular COVID-19, berdasarkan bukti awal sejauh ini,” ujar Glatter.

Setelah mengalami gejala flu sebaiknya mulai gunakan antivirus dalam waktu 48 jam.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: healthline.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah