Guru di Kabupaten dan Kota Sukabumi Akan di Test Swab Massal Sebelum Belajar Tatap Muka Dimulai

26 Juli 2020, 22:03 WIB
RIDWAN Kamil bersama Forkopimda Provinsi Jabar saat membagikan paket sembako kepada masyarakat Kota dan Kabupaten Sukabumi, Sabtu 25 Juli 2020. /DOK. HUMAS PEMPROV JABAR/

MANTRA SUKABUMI - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melakukan kunjungan ke Kabupaten Sukabumi. Dalam sela kunjungan tersebut, Ridwan Kamil melakukan rapat evaluasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sukabumi bertempat di Situ Gunung, Kadudampit Kabupaten Sukabumi, Jumat (24/07/2020).

Dalam hasil rapat evaluasi tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melakukan test swab massal kepada seluruh guru di Kabupaten Sukabumi sebelum belajar tatap muka dilaksanakan.

"Test swab bagi guru dari tingkat SD hingga SMA sederajat wajib dilakukan untuk memastikan bahwa saat mengajar nanti seluruh siswa di sekolah mendapatkan pembelajaran secara aman dan terhindar dari penyebaran Covid-19," ungkap Ridwan Kamil.

Baca Juga: Lampaui Pendapatan Baim dan Raffi Ahmad, Gadis Desa ini Raup Rp72 Miliar Sebagai Youtuber

Baca Juga: Kecamatan Zona Hijau di Kabupaten Sukabumi Boleh Sekolah Tatap Muka

Sementara itu, terkait test swab masal, RK sapaan Ridwan Kamil mengatakan akan difasilitasi oleh Pemprov Jabar setelah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat.

"Test swab tersebut nantinya merupakan salah satu syarat bagi pengajar sebelum memulai proses kegiatan belajar secara tatap muka langsung di sekolah," sambungnya.

Baca Juga: Wow Masjid Istiqlal Semakin Megah Setelah Direnovasi dengan Anggaran Rp 475 Miliar

Adapun terkait rencana belajar secara tatap muka langsung, RK mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengaku sangat hati-hati untuk mengambil kebijakan tersebut, sehingga hanya sekolah yang berstatus zona hijau dan mendapatkan izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dapat melaksanakan belajar secara tatap muka langsung. Apalagi jika mengacu kepada kasus yang terjadi di beberapa negara yang mengalami kegagalan dalam bidang pendidikan.

Baca Juga: 3 Sepeda Polygon Murah Bisa Kamu Milikin Dengan Harga Dibawah 2 Juta

"Iya, jadi khusus untuk anak sekolah, kita sangat hati-hati, maka kita belajar ternyata Korea yang dianggap bagus, gagal di pendidikan, Israel gagal, Perancis gagal. Maka kita gak mau seperti itu. Makanya komplain terbanyak nih dari kecamatan secara personal," bebernya

"Nah salah satunya untuk meyakinkan itu, gurunya akan difasilitasi seluruhnya oleh provinsi. Tinggal nanti ajukan berapa ribu dari kota dan kabupaten. Nah setelah itu beres baru anak-anak bisa masuk sekolah," pungkasnya.**

Editor: Abdullah Mu'min

Tags

Terkini

Terpopuler