Jelang Pemilu, Tim Gabungan Lakukan Simulasi Huru Hara di PLTU Jabar 2 Palabuhanratu

14 November 2023, 19:45 WIB
Jelang Pemilu, Tim Gabungan Lakukan Simulasi Huru Hara di PLTU Jabar 2 Palabuhanratu /Mantra Sukabumi /

MANTRA SUKABUMI - Personel kepolisian polres Sukabumi, TNI, dan security PLTU Jabar 2 Palabuhanratu melakukan simulasi untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi pemilu 2024 dengan mengatasi aksi unjuk rasa.

Kegiatan sendiri dengan tema simulasi huru hara dilaksanakan di jalan raya Cipatuguran, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu dan melibatkan puluhan personel dari jajaran TNI, Polri, dan security PLTU Jabar 2 Palabuhanratu pada Selasa, 14 November.

Kabag Ops Polres Sukabumi, Kompol Maryono Edi Suseno, mengatakan kegiatan simulasi huru hara dilaksanakan selama dua hari, dengan memberikan pemahaman dan fungsi dari security dan personel kepolisian pada hari pertama. Pada hari kedua, dilaksanakan simulasi dengan aksi unjuk rasa terkait ketidaknetralan dari PLTU Jabar 2 Palabuhanratu dalam pemilu 2024.

Baca Juga: Bangunan Sekolah Madrasah Diniyah di Cikakak Sukabumi Rusak Tertimpa Tanah Longsor

Dalam simulasi huru hara, kata Maryono dilaksanakan secara bertahap dengan tahapan awal puluhan peserta unjuk rasa yang melakukan aksi didepan gerbang PLTU diamankan oleh puluhan personel security, karena area tersebut merupakan objek vital nasional dan tidak diperbolehkan ada aksi di depan pintu gerbang masuk area.

"Para peserta aksi kemudian didorong keluar oleh personel security sampai jarak 300 meter," ujarnya.

Dalam simulasi tersebut, lanjut Maryono pihak dari PLTU koordinasi dengan Koramil dan Polsek Palabuhanratu, untuk membantu penanganan, karena Polsek dan Koramil tidak memiliki kekuatan, maka menghubungi Polres dan Kapolres Sukabumi memerintahkan Kabag Ops untuk melakukan negosiasi melalui tim negosiator Polres.

"Tim tersebut dipimpin oleh Kasat Binmas. Negosiator dan Dalmas awal tidak mampu menghadang puluhan massa, karena dalam simulasi, mereka melakukan aksi unjuk rasa tanpa izin," jelaasnya.

Masih kata Maryono, sehingga Dalmas akhirnya menghadang dengan menggunakan pelengkap Water Canon dan kendaraan lainnya agar para demonstran membubarkan diri. Namun, tim dari pihak PLTU menyampaikan untuk melakukan audensi dan sebagian massa memilih untuk membubarkan diri.

"Kegiatan simulasi ini bertujuan untuk melatih personel kepolisian dan security agar mengerti bagaimana dalam melaksanakan tugasnya dalam pemilu dan momennya persiapan pemilu serta potensi apapun yang mungkin terjadi di masyarakat," ucapnya.

"Selain itu, diharapkan juga para personel pengamanan mengetahui batasan apa saja yang boleh dilakukan dalam pengamanan," imbuhnya.

Baca Juga: Durjana! Pria di Sukabumi Setubuhi Anaknya sampai Melahirkan

Humas PLTU Jabar 2 Palabuhanratu, Asep Tresna, menambahkan bahwa kegiatan simulasi tersebut sebagai langkah menguji kesiapan tim security dari perusahaan menjelang momen pemilu 2024.

Dia juga menekankan bahwa PLTU harus netral dalam pemilu dan harus mematuhi aturan yang berlaku agar keamanan dapat terjaga.

"PLTU harus siap terhadap kemungkinan kemungkinan apapun yang terjadi, dalam pemilu PLTU netral, itu harus, karena kami amanat dari undang undang, dan pemerintah bahwa BUMN dan pegawai negeri sipil harus netral," singkatnya.***

Editor: Ade Saepul Akbar

Tags

Terkini

Terpopuler