Network
MANTRA SUKABUMI - Ombak laut Pantai Palabuhanratu kembali memakan korban, tiga korban terseret arus pada 28 Maret 2021.
Ketiga korban yang mengalami Laka Laut tersebut adalah masih berstatus para pelajar yang sedang bermain di tepi pantai GBT Cipatuguran Pelabuhan Ratu.
Disebutkan oleh saksi yang saat itu sedang berada di lokasi bahwa, saat ketiga korban berenang secara tiba-tiba ombak besar menghampiri dan menyeret ketiga korban hingga ketengah.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 29 Maret 2021: Lewat Pesan Suara, Mama Rosa Terima Andin dan Al Kembali
Pengunjung lain yang berada disekitar lokasi tersebut serta merta membantu menyelamatkan ketiga korban tenggelam, dan kemudian berhasil menolong ketiganya membawa ke tepi pantai.
Namun salah satu korban laka laut mengalami kritis sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Pelabuhan Ratu, tetapi nyawa korban tidak tertolong saat perjalanan menuju Rumah Sakit.
Dengan adanya peristiwa tersebut, Ketua BALAWISTA Palabuhanratu sekaligus Koordinator Satgas BALAWISTA Kabupaten Sukabumi yakni Yanyan Nuryanto, dan segenap jajaran pengurus Bala Wisata Tirta atau Balawista langsung mengadakan rapat evaluasi.
Hasil dari evaluasi Pengurus Balawista Palabuhanratu tersebut menghasilkan 7 point, diantaranya adalah:
Baca Juga: Ditengah Aksi Bom Bunuh Diri, Ferdinand Sentil Anies Baswedan yang Bungkam Masalah Insiden Terorisme
1. Pantai GBT Cipatuguran tidak ada petugas lifeguard atau tim penyelamat pantai, mengingat keterbatasan jumlah petugas penyelamat yang ada di BALAWISTA
2. Pantai GBT Cipatuguran dibuka oleh masyarakat setempat sebagai tempat wisata.
3. Mengingat keterbatasan masyarakat sekitar dalam hal pengetahuan dan keterampilan melakukan pertolongan, bagi korban tenggelam yang mengakibatkan kondisi korban yang kritis menjadi lebih parah dan akhirnya korban meninggal dunia.
4. BALAWISTA akan menempatkan petugas dari wilayah atau pos lain di Pantai GBT Cipatuguran sebagai lifeguard on duty secara sementara.
Hingga ada tambahan petugas lifeguard yang ditempatkan secara permanen di kawasan Pantai GBT Cipatuguran.
Baca Juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit: Pelaku Bom Gereja Katedral Merupakan Jaringan JAD
Baca Juga: Membanggakan, Hasil Balap Moto2 Qatar 2021 Tim Indonesia Rebut Podium Tiga
5. BALAWISTA membutuhkan bantuan dukungan pemerintah daerah, berupa regulasi lebih jelas terkait penetapan objek wisata.
Yang diawasi oleh pemerintah kelurahan atau desa sehingga kejadian tersebut tidak terulang kembali akibat adanya pembukaan lokasi atau tempat menjadi objek wisata oleh masyarakat setempat.
6. BALAWISTA membutuhkan fasilitas dari Dinas Pariwisata dan BP CPUGG bagi sosialisasi tentang keamanan dan keselamatan di objek wisata di wilayah perdesaan dan kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu.
7. Perlu adanya kehadiran pemerintah daerah untuk membenahi kepariwisataan sesuai PERDA nomor 11/2016 terkait penetapan objek wisata.
Karena saat ini banyak yang dikelola secara sepihak oleh masyarakat dengan menarik retribusi tanpa adanya jaminan asuransi kecelakaan bagi wisatawan.
Baca Juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Ajak Pemuda Masjid untuk Bangun Bangsa Terutama Lawan Hal ini
Dalam arti bukan tanggung jawab pihak pemerintah dan bukan tempat milik pemerintah daerah.
Dan Berikut adalah identitas korban Laka Laut di Pantai GBT Cipatuguran pada 28 Maret 2021 :
1. Nama: Diah
Jenis kelamin: Perempuan
Umur: 17 tahun
Agama: Islam
Pekerjaan: Pelajar
Alamat: Kp. Cipetir Kebon Jeruk Kecamatan Cikembar
Keterangan: Meninggal Dunia
2. Nama: Lufia Rian Hariri
Jenis kelamin: Laki-laki
Umur: 18 tahun
Agama: Islam
Pekerjaan: Pelajar
Alamat: Cikembar Rt.02 Rw.10 Bojong Kembar Kecamatan Cikembar
Keterangan: Selamat
3. Nama: Fitriani
Jenis kelamin: Perempuan
Umur: 18 tahun
Agama: Islam
Pekerjaan: Pelajar
Alamat: Kp. Citengah Rt.06 Rw.02 Sukamulya Kecamatan Cikembar
Keterangan: Selamat.***
