Masih kata Iyeh, warga terpaksa menyebrang menggunakan rakit untuk memangkas waktu tempuh saat akan pergi ke kebun ataupun ke pasar Citarik yang berada di Desa Tonjong, Kecamatan Palabuhanratu.
"Ya rata rata kegiatan warga menyebrang menggunakan rakit untuk pergi ke kebun, kepasar Citarik, kalau lewat sini kan dekat, anak sekolah juga ada kadang kadang," terangnya.
"Ini penghubung Desa Cibuntu sama desa tonjong, desa bojonggaling juga bisa," imbuhnya.
Iyeh menjelaskan berinisiatif membuat rakut dari bambu tersebut untuk membantu warga dengan biaya sendiri, dengan menghabiskan anggaran kurang lebih Rp3 juta.
"Rakit dioperasikan setiap harinya mulai dari pukul 06.00 Wib hingga pukul 18.00 Wib," tandasnya. ***