Network
MANTRA SUKABUMI - Camat Palabuhanratu Ali Iskandar menyebut kondisi bencana pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Nyalindung, Desa Pasir Suren, sudah sangat memprihatinkan.
Bencana pergerakan tanah di Kampung Nyalindung menurut Ali Iskandar berdasarkan kajian geospasial termasuk geologi kategori sebagai jalur patahan, retakan dan rayapan.
"Semula hanya 4 rumah hari ini, karena curah hujan tinggi termasuk karena kondisi lahan sudah semakin menunjukan keadaan yang sangat memprihatinkan sekurang kurangnya ada 15 rumah yang rusak berat," ujar Ali.
Baca Juga: Pergerakan Tanah di Nyalindung Palabuhanratu Sukabumi, BPBD Sebut Drainase yang Salah
Dijelaskan Ali, kondisi tersebut harus segera dievakuasi sementara waktu, saat ini dari 15 rumah warga yang mengalami kerusakan dari dampak bencana pergerakan tanah tersebut 9 rumah sudah dikosongkan pemilik untuk mengungsi ke kerabat terdekatnya.
"Insya Allah hari ini kita akan lakukan pendataan ulang agar yang belum di evakuasi bisa secepatnya kita evakuasi," jelasnya.
"Kami juga akan bentuk posko dengan segera, agar kemudian situasi dan kondisi bisa secepatnya bisa diantisipasi dan yang paling utama terintegrasi warga sekitar, aparat desa, kecamatan, BPBD, dinas lainnya, sehingga bisa melakukan antisipasi sekaligus juga aktivitas dini," sambungnya.
Masih kata Ali, sebanyak 15 rumah warga yang terdampak bencana pergerakan tanah sudah direkomendasikan untuk relokasi, hal itu dilakukan karena kondisi bangunan sebagian besar sudah mengalami rusak berat.
Baca Juga: Bencana Pergerakan Tanah di Cikakak, Puluhan Rumah Warga Rusak Retak
