Semarak Kenaikan Kelas dengan Tradisi Unik Pawai Drum Band Pasca Covid-19 di Gegerbitung Sukabumi

- 27 Juni 2022, 11:50 WIB
Pawai Drum Band Kenaikan Kelas Madrasah Al Furqan Geger Bitung Kabupaten Sukabumi
Pawai Drum Band Kenaikan Kelas Madrasah Al Furqan Geger Bitung Kabupaten Sukabumi /mantrasukabumi/DOC MANTRASUKABUMI

MANTRA SUKABUMI - Tradisi "Samenan" atau acara kenaikan kelas kembali berlangsung meriah pasca dilanda pandemi Covid-19 selama kurang lebih 2 tahun lamanya.

Tradisi Samenan atau acara kenaikan yang selalu berlangsung meriah sejak dulu hingga saat ini momen yang paling ditunggu-tunggu oleh anak anak sekolah dan para orang tua wali murid.

Terpantau salah satu sekolah di Sukabumi yang merayakan tradisi unik kenaikan kelas atau biasa disebut "Samenan" berlangsung meriah dengan diadakan pawai drum band tepatnya di Madrasah Al-Furqan Kp Bongas RT 001 RW 005 Desa Gegerbitung.

Baca Juga: Ungkap Kasus Narkoba, Belasan Personil Polres Sukabumi Diganjar Penghargaan

Eni Nuraeni kepala sekolah Madrasah Al Furqon, pelaksanaan pawai drum band di acara samenan atau hari kenaikan kelas di sekolah yang dipimpinya untuk memeriahkan, setelah sebelumnya selama dua tahun tidak bisa digelar karena adanya wabah Covid 19.

"Tradisi ini selalu dilakukan tiap tahun dan sudah menjadi tradisi atau kebudayaan masyarakat," ujarnya. Senin, 27 Juni 2022.

Eni Nuraeni menegaskan bahwa perayaan kenaikan kelas atau Samenan dilakukan Madrasah Al Furqon setiap tahunnya, hal itu juga biasa dan mengikuti kebudayaan masyarakat yang berada disekitar sekolah.

Dimana, menurutnya kenaikan kelas atau Samenan di Madrasah Al-Furqan selalu dirayakan dengan acara pawai drum band dengan menyusuri jalan jalan di sekitar sekolah.

Tidak heran, setelah pada dua tahun sebelumnya kebijakan pemerintah melakukan pembatasan acara kenaikan kelas atau Samenan, kini acara bisa kembali digelar dengan meriah menggunakan tradisi dram band dengan diiringi murid-murid dan masyarakat sekitar disepanjang jalan Kampung Bongas RT 001 RW 005 Desa Gegerbitung.

"Sudah dua tahun ini acara kenaikan kelas tidak dimeriahkan dengan drum band dan acara tari-tarian anak-anak dikarenakan pandemi covid-19, tapi Alhamdulillah, baru tahun ini mulai memeriahkan lagi," jelasnya.

Baca Juga: Mengenal Tanaman Ganja, Jenis Psitropika yang Dimohonkan Untuk Pengobatan Secara Medis

Lebih lanjut, Eni Nuraeni mengatakan dalam perjalanannya acara drum band bisa berlangsung dengan meriah hal itu karena pihaknya menyesuaikan baik waktu pelaksanaan dan rute acara drum band dengan aktivitas luang masyarakat.

"Biasanya pawai dram band ini menyesuiakan waktu luang nasyatakat, bahkan kita sosialisaikan bahwa kegiatan di mulai dari pagi di jalan raya dengan diiringi anak-anak murid yang membawa kreasi seni, itu kami lakukan agar menjadi lebih meriah, dengan kehadiran masyatakat," terangnya.

Ditambahkan Imam, selaku tenaga pendidik di Madrasah Al-Furqan dalam prosesnya perayaan pawai drum band murid ataupun anak didiknya biasanya membawa pamflet yang bertemakan kenaikan kelas dan juga nama regu pawainya.

Kemudian ibu-ibu dan bapak-bapaknya juga ikut memeriahkan dengan membuat dongdang yang berisikan makanan seperti rengginang yang di gantung dan juga buah-buahan yang akan di santap di jalan ketika pawai berlangsung.

Diakui Imam, gelaran pawai drum band tersebut berdampak pada kemacetan di jalan Desa Gegerbitung, namun begitu tidak membuat kerusuhan bahkan menurutnya para pengendara bisa ikut menikmati kemeriahan acara kenaikan kelas tersebut.

"Pawai drum band dilakukan dengan cara berkeliling dari Kampung Bongas sampai ke jalan Desa Gegerbitung atau sekitar 1,8 km, dan bisanya akan membuat macet dijalan karena diterminal akan menampilkan aksi dari drum band," timpalnya.

"Karena ini sudah menjadi sebuah tradisi masyarakat Gegerbitung jadi mobil dan motor yang terkena macet bisa mengerti bahkan mereka menikmati dari pawai tersebut sehingga pawai drum band bisa dilaksanakan dengan lancar," pungkasnya.***

Editor: Ajeng R H


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x