Asal Usul Gado Bangkong di Palabuhanratu jadi Alun-alun dan Ruang Terbuka Hijau Tahun 2023

- 2 Juni 2023, 17:25 WIB
Sejarah Gado Bangkong  di Palabuhanratu Sukabumi
Sejarah Gado Bangkong di Palabuhanratu Sukabumi /

Baca Juga: HTM Puncak Robin Palabuhanratu, Destinasi Wisata Alam Sukabumi Murah Meriah, Cek Rute Menuju Lokasinya

"Dinamakan jembatan Apel karena pada saat itu digunakan untuk mengangkut barang dagangan dan buah-buagan, di atas jembatan itu ada lori semacam kereta api untuk mengangkat barang barang tadi," jelasnya.

Untuk penamaan Gado Bangkong sendiri, orang-orang dahulu selalu menunggu nelayan pulang melaut di pinggir pantai berjongkok dengan memegang dagu.

Tempat Menunggunya Para Nelayan di Tepi Pantai
Tempat Menunggunya Para Nelayan di Tepi Pantai Mantra Sukabumi

"Jadi disebut Gado Bangkong kalau era sekarang karena pada jaman dulu mereka orang-orang yang menunggu nelayan dayung pulang melaut atau menunggu mengangkut barang dagangan di pinggir pantai 'jongko nanggeuy gado' (berjongkok sambil memegang dagu), jadi lah nama jembatan Apel ini di sebut Gado Bangkong dan menjadi ciri khas Palabuhanratu sampai sekarang," jelas Irfan.

Gado Bangkong di Tahun 2014. Foto: Dokumentasi
Gado Bangkong di Tahun 2014. Foto: Dokumentasi Mantra Sukabumi

Selain Irfan, Wawan pun ikut melanjutkan bahwa Gado Bangkong kini sedang melakukan pembenahan untuk dijadikan sebagai RTH (Ruang Terbuka Hijau) dan alun-alun.

"Sekarang lagi ada proses pembenahan lahan pembongkaran rumah-rumah untuk membangun alun-alun dan Ruang Terbuka Hijau", ucap Wawan sebagai Security.

Menurut Wawab, Gado Bangkong akan ditata menjadi alun alun dan ruang terbuka hijau karena dulunya merupakan dermaga yang pada saat itu, menjadi Kota Palabuhanratu banyak didatangi wisatawan, baik lokal maupun wisatawan dari luar negeri.

Halaman:

Editor: Ajeng R H


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x