Terdampak Cuaca Ekstrem, Nelayan dan Pedagang Ikan Laut Pantai Palabuhanratu Sukabumi Mengeluh

- 17 Maret 2024, 14:23 WIB
Terdampak Cuaca Ekstrem, Nelayan dan Pedagang Ikan Laut Pantai Palabuhanratu Sukabumi Mengeluh/Ilustrasi Foto
Terdampak Cuaca Ekstrem, Nelayan dan Pedagang Ikan Laut Pantai Palabuhanratu Sukabumi Mengeluh/Ilustrasi Foto /CD

Sedangkan di wilayah Palabuhanratu, Batu Bintang, Cipatuguran 5 kafe dan 15 warung yang terdampak.

Baca Juga: Ada Ust. Das'ad Latif, Sabyan, Opik, Happy Asmara dan Ramzi di Alun-Alun Palabuhanratu Sukabumi, Jangan Lupa!

Sementara di pantai Citepus Istana presiden hingga pantai Citepus muara sebanyak sekitar 30 warung terdampak rusak berat, di pantai kebon kalapa sampai pantai Citepus Istiqomah sebanyak 66 unit warung dan sejumlah rumah warga juga mengalami rusak.

Ditambahkan menurut pelaku usaha ikan laut lainnya, Indra Bores (47 Tahun), hasil dagangan ikan mulai awal puasa ramadhan ini terasa sekali usai dampak cuaca yang akibatkan kondisi gelombang pasang air laut naik bahkan sampai jalan.

“lumayan terasa usaha sejak awal puasa ini, intinya karena cuaca sangat kurang baik. Nelayan tidak ada yang melaut karena takut kenaikan air susulan. Harga ikan kian mahal karena ketersediaan ikan sangat terbatas,” ujarnya saaat ditemui mantrasukabumi.com di dermaga Palabuhanratu, Minggu 17 Maret 2024.

Dampak terjangan gelombang tinggi, pasang air laut, atau banjir rob yang melanda beberapa wilayah pantai pesisir di Sukabumi saat ini sangat merusak.

Selain kerusakan fisik yang disebabkan oleh air laut yang naik, seperti rusaknya bangunan dan infrastruktur pantai, dampaknya juga dapat mencakup kerugian ekonomi bagi masyarakat setempat yang bergantung pada sektor perikanan dan pariwisata.

Rumah-rumah dan tempat usaha di daerah pesisir bisa terancam terendam, mengakibatkan kerugian harta benda dan bahkan ancaman terhadap keselamatan jiwa.

Demikian halnya seorang nelayan, Nandi (50 tahun), saat ditemui mantrasukabumi.com mengeluhkan hal yang sama. Akibat cuaca saat ini, ia mengaku tidak bisa melaut untuk mencari ikan.

“sekarangmah, saya hanya bisa pasrah, paling nongkrong di dermaga Palabuhanratu sambil ngawasi perahu takutnya terbawa ombak. Tidak bisa melaut, khawatir ombak susulan yang bisa mengancam keselamatan jiwa”, keluhnya.

Halaman:

Editor: Andi syahidan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah