Terdampak Cuaca Ekstrem, Nelayan dan Pedagang Ikan Laut Pantai Palabuhanratu Sukabumi Mengeluh

- 17 Maret 2024, 14:23 WIB
Terdampak Cuaca Ekstrem, Nelayan dan Pedagang Ikan Laut Pantai Palabuhanratu Sukabumi Mengeluh/Ilustrasi Foto
Terdampak Cuaca Ekstrem, Nelayan dan Pedagang Ikan Laut Pantai Palabuhanratu Sukabumi Mengeluh/Ilustrasi Foto /CD

MANTRA SUKABUMI - Terdampak oleh cuaca ekstrem, nelayan dan pelaku usaha ikan laut di Pantai Palabuhanratu mengalami kesulitan yang signifikan.

Gelombang besar, hujan deras, atau angin kencang dapat membuat kondisi laut menjadi tidak aman untuk melakukan penangkapan ikan, sehingga mengganggu aktivitas nelayan dan berpotensi mengancam keselamatan mereka.

Selain itu, cuaca buruk juga dapat mengganggu distribusi hasil tangkapan, memperlambat atau bahkan menghentikan arus perdagangan ikan, yang berdampak pada pendapatan para pelaku usaha.

Baca Juga: Gelar Muhibah Ramadhan Bareng Festival Ramadhan ANTV 2024, ini Harapan Pemda Sukabumi

Menurut Asep AJB (48 Tahun) salah satu pedagang ikan laut di dermaga Palabuhanratu, bahwa kondisi gelombang pasang air laut ini sangat mengganggu usahanya, terlebih ditengah kebutuhan ekonomi keluarga saat bulan ramadhan.

“Nelayan tidak bisa melaut, dan banyak yang kena musibah, banyak perahu yang rusak, bahkan ada yang kehilangan perahu, Ada tiga perahu yang belum ketemu, sehingga dampak pada nelayan tidak bisa melaut, takutnya ada kenaikan air susulan. Harga ikan di pasar-pun ikut naik, karena tidak ada nelayan yang melaut”, ujarnya saat ditemui mantrasukabumi.com di dermaga Palabuhanratu, Minggu 17 Maret 2024.

Dalam situasi seperti ini, para nelayan dan pelaku usaha ikan memerlukan dukungan dari pemerintah daerah dan pihak terkait untuk mengatasi dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem, serta untuk meningkatkan keamanan dan kesiapan mereka dalam menghadapi kondisi laut yang tidak stabil.

Seperti yang diberitakan mantrasukabumi.com, Rabu 13 Maret 2024, dilaporkan terjangan gelombang tinggi pasang air laut atau banjir rob melanda beberapa wilayah pantai pesisir di Sukabumi.

Satpolairud Palabuhanratu mencatat kerusakan signifikan, di pantai Ujung Genteng 100 perahu rusak dan 30 bangunan dan gudang nelayan juga mengalami kerusakan.

Halaman:

Editor: Andi syahidan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x