Habib Rizieq Shihab Tolak Umumkan Hasil Swab, dr Andi Khomeini: Rahasia Medik Bukan untuk Publik

29 November 2020, 13:34 WIB
Habib Rizieq Shihab Tolak Umumkan Hasil Swab, dr Andi Khomeini: Rahasia Medik Bukan Untuk Publik/Tangkapan layar Youtube.com/Front TV. / /

MANTRA SUKABUMI - Tenaga medis kondang, dr. Andi Khomeini Takdir berikan pendapatnya perihal hasil test swab Covid-19 Habib Rizieq Shihab yang tidak dipublikasikan.

Imam Besar organisasi Front Pembela Islam (FPI) tersebut diketahui menolak untuk mempublikasikan hasil tes swab Covid-19 miliknya, serta menolak hasil tes tersebut untuk diproses oleh Satuan Tugas (Satgas) Covid-19.

Hal tersebut disampaikan oleh dr. Andi Khomeini melalui utas di akun Twitter miliknya @dr_koko28 pada Minggu, 29 November 2020 pagi.

Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020

Baca Juga: Lakukan 6 Pengobatan Alami Rumahan ini, Dapat Turunkan Asam Urat Tinggi Seketika

Menurutnya, data seorang pasien merupakan termasuk bentuk privasi dan rahasia medik, serta hanya boleh dibuka atas permintaan pasien atau memang diperbolehkan untuk dibuka ke publik.

"Data mengenai pasien itu termasuk suatu bentuk rahasia medik. Bukan untuk konsumsi publik," ujar Andi.

"Kecuali ada hal yang membolehkannya dibuka. Atau pasiennya sendiri yang menyampaikan. Cmiiw," lanjutnya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @dr_koko28 pada Minggu, 29 November 2020.

"Itu sebab saat dokter diskusikan sebuah kasus, nama pakai inisial, foto di-blur, dan lain-lain," jelasnya.

Namun, dalam kondisi pandemi Covid-19, Andi Khomeini menyebut bahwa hal tersebut merupakan kepentingan publik dan otoritas kesehatan juga wajib tahu.

"Terkait kepentingan publik dan pada situasi kondisi wabah, maka otoritas kesehatan -imho- juga wajib tahu,"

Baca Juga: Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati, Lakukan 3 Hal Ini Agar Asam Urat Anda Tidak Naik

Baca Juga: Umat Muslim Wajib Tahu, Beginilah Cara Rasulullah SAW Hadapi Masalah yang Dihadapinya

Andi Khomeini menambahkan, hal tersebut bukan untuk diramaikan, tetapi untuk menolong dan kepentingan pasien juga masyarakat luas, tetapi tetap disikapi dengan bijak dan tenang.

"Tahu untuk apa? Untuk menolong. Untuk kepentingan pasien & masyarakat luas,"

"Tidak untuk diramaikan. Tapi untuk disikapi dengan bijak & tenang. Bahas substansinya,"

Menurutnya, respon darinya bukan hanya terkait hasil tes Habib Rizieq Shihab, namun seluruh jajaran masyarakat.

Dia juga mengatakan bahwa bisa saja masalah ini telah selesai, namun karena tergolong sensitif, sengaja dibahas berjilid-jilid.

"Ini saya gak hanya beri respon terkait pasien & faskes dekat Jakarta. Bisa jadi masalah sebenarnya sudah selesai, tapi karena sensitif dan menaikkan rating jadi potensial dibahas berjilid-jilid," ungkap Andi Khomeini.

"Saya rasa perlu beri respon juga untuk orang-orang yang “kepoin” diagnosis orang lain," tambahnya.

Baca Juga: Akhir Tahun yang Menguntungkan, 5 Shio Ini Diprediksi Akan Beruntung Soal Keuangan dan Karier

Kemudian, Andi Khomeini mengingatkan bahwa wabah politik tidak boleh dipolitisasi. Dirinya juga meminta agar semua pihak membantu memudahkan tugas tenaga medis, serta siapapun bisa terkena penyakit, baik dari sisi lawan maupun kawan politik.

"Wabah jangan dipolitisasi. Penyakit jangan dijadikan kartu politik. Sudah berkali-kali kami sampaikan," tegasnya.

"Anda bisa sakit, kawan & lawan politik anda pun bisa. Tugas kami adalah mencoba menjaga anda semua tetap sehat. Buatlah policy yang bantu & mudahkan kami jalankan tugas tersebut," pungkas Andi Khomeini.**

 
Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler