Pemerintah Kucurkan Bantuan untuk Industri Kesehatan, Mulai dari Jamu Sampai  Aromaterapi

30 November 2020, 19:55 WIB
Ilustrasi Bantuan Dana PEN /mantrasukabumi.com/Andi_Syahidan

MANTRA SUKABUMI – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan siapkan dana untuk kucurkan bantuan bagi Industri Kesehatan di Indonesia.

Tren belanja masyarakat untuk produk kesehatan seperti vitamin, suplemen kesehatan, dan obat cenderung meningkat sejalan dengan kesadaran gaya hidup sehat pada masa pandemi Covid-19

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut industri jamu, suplemen kesehatan, kosmetik, spa dan aromaterapi akan terus maju seiring dengan tren tersebut.

Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Anak SBY Kepergok Temui Sosok Wanita Berpengaruh Ini, AHY: Saya Sangat Percaya

Untuk itu, pemerintah mendukung sepenuhnya potensi industri kesehatan dari mulai industri kecil hingga industri besar melalui berbagai kebijakan.

“Pemerintah dalam mendukung usaha kecil menengah membantu dari mulai pengadaan bahan baku, kemudahan berusaha, hingga tadi yang disebut insentif perpajakan, akses kepada modal, dan juga keringanan yang lain," kata Menkeu.

Hal itu disampaikan Menkeu pada acara webinar yang bertema "Dukungan Pembiayaan & Teknologi dari Pemerintah dan Perbankan untuk Industri Besar & UKM: Jamu, Suplemen Kesehatan, Kosmetik, Spa & Aromaterapi Terutama Pada Masa Pandemi", Senin, 30 November 2020.

Dalam mendukung kegiatan ekspor, Menkeu mengatakan bahwa Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) siap membantu dari sisi permodalan, hingga asistensi teknis untuk menembus pasar Internasional.

Baca Juga: Gawat, Presiden Jokowi Tegur Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, Ini Alasannya

“Ini adalah sesuatu yang akan tidak hanya menguatkan badan manusia, tapi juga menguatkan perekonomian Indonesia. Kita perlu untuk terus mendorong berbagai kegiatan yang merupakan keunggulan Indonesia, termasuk produk-produk herbal”, ujar Menkeu.

Dukungan Pemerintah untuk industri jamu dan obat tradisional, lanjut Menkeu, juga mencakup pembangunan ekosistem logistik yang efisien. Dukungan logistik sangat penting terutama untuk produk-produk yang mudah rusak.

“Saya telah menginstruksikan kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai agar membantu seluruh exportir Indonesia di berbagai pelosok kawasan Indonesia, tidak hanya yang besar namun juga eksportir kecil," ungkapnya.

Dari sisi permodalan, Menkeu menjelaskan berbagai dukungan dari mulai kredit usaha rakyat dimana diberikan subsidi bunga, hingga industri ultra mikro yang mendapatkan relaksasi penundaan pembayaran pinjamannya.

Baca Juga: Elektabilitas Kian Meroket, Novel Bamukmin Sebut Posisi Habib Rizieq Lebih Kuat dari Presiden

“Kita juga memberikan program dari sisi modal kerja. Waktu perbankan mungkin sangat khawatir memberikan modal kerja apakah akan bisa dikembalikan, Pemerintah memberikan jaminan dan jaminannya diberikan oleh Pemerintah," jelas Menkeu. 

Menkeu juga memahami bahwa industri jamu atau obat tradisional membutuhkan riset dan pengembangan. Untuk itu, Menkeu menyatakan bahwa pengeluaran untuk riset dan pengembangan dapat diklaim sebagai pengurangan pajak hingga tiga kali lipat.

“Ini yang akan diperoleh oleh perusahaan-perusahaan besar yang tadi disampaikan oleh Ibu Ketua (Ketum DPP GP Jamu), karena perusahaan-perusahaan besar saya yakin mereka banyak sekali melakukan riset untuk terus mengembangkan produknya," kata Menkeu.

Baca Juga: Mahfud MD Tiba-tiba Singgung 2 Ormas Besar Indonesia, NU dan Muhammadiyah, Ada Apa?

Lebih lanjut, Menkeu menyampaikan pentingnya platform digital terutama pada masa pandemi. Untuk itu, Menkeu mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk membangun infrastruktur digital.

“Untuk dapat memasarkan digital, maka infrastruktur digital juga perlu dibangun. Saat ini masih ada lebih dari 12.000 desa di Indonesia yang belum bisa terhubungkan secara digital. Pemerintah membangun melalui investasi Pemerintah," terangnya. **

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler