Kemenangan Partai Demokrat AS Pengaruhi Kemerdekaan Papua Barat? Musni Umar: Ini Tantangan Berat

4 Desember 2020, 05:47 WIB
Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar. /Instagram.com/@musniumar

MANTRA SUKABUMI - Kemenangan partai Demokrat Amerika Serikat disebut Rektor UIC Musni Umar bisa memengaruhi polemik di Papua. 

Diketahui sebelumnya, Benny Wenda mendeklarasikan kemerdekaan Papua Barat dari Indonesia pada Selasa, 1 Desember 2020 lalu.

Menurutnya, perubahan geopolitik internasional terutama menangnya partai Demokrat AS bisa memengaruhi keadaan politik di Papua. 

 Baca Juga: Rayakan Hari Kopi Favorit di Kemeriahan 12.12 ShopeePay

Baca Juga: Mengejutkan, Pimpinan PA 212 dan HRS Center Serukan Ini Kepada Warga Papua Barat

Dirinya juga menyebut bahwa demokratisasi, Hak Asasi Manusia (HAM) dan lingkungan hidup merupakan agenda Partai Demokrat.

Hal tersebut disampaikan oleh Musni Umar melalui video yang diunggah di kanal YouTube miliknya, Musni Umar pada Rabu, 2 Desember 2020. 

"Pertama, terjadi perubahan geopolitik internasional, khususnya setelah Biden memenangkan pemilihan presiden di Amerika Serikat," katanya. 

"Kita tahu Partai Demokrat di Amerika itu perjuangannya selalu digelorakan tentang demokratisasi kemudian HAM dan lingkungan hidup," tambahnya, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video di kanal YouTube Musni Umar pada Jumat, 4 Desember 2020. 

Menurutnya, pemberitaan oleh media asing yang kerap memberikan citra buruk terhadap Indonesia dalam menangani masalah di Papua juga berdampak bagi polemik ini. 

"Perubahan yang terjadi itu bisa berdampak kepada Indonesia, karena pemberitaan yang tidak seimbang dan tidak adil terhadap Papua oleh berbagai media asing itu telah membentuk opini Internasional bahwa kita seolah-olah menjajah Papua," tambahnya. 

Baca Juga: Tottenham Gagal Raih Tiga Poin Setelah Ditahan Imbang di Markas LASK Linz

Padahal, ujar Musni Umar, Papua itu bagian federal yang tak terpisahkan dari Indonesia. 

"Ini tantangan berat yang dihadapi," ujarnya.

Hal lain yang memengaruhi konflik di Papua juga adalah cara pemerintah menangani Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menurut Musni Umar tidak serius dilakukan.

"Kedua, selama ini kita memperlakukan pemberontak atau OPM Organisasi Papua Merdeka ini tidak serius. Karena menurut saya dari awal, kita harus menghabisi mereka, jangan sampai ada benih-benih yang terjadi seperti sekarang ini," jelasnya.

Namun, Musni Umar mengatakan bahwa Indonesia tidak berhasil dalam menangani kelompok separatis OPM, dan malah menyebut mereka dengan sebutan yang tidak membawa Papua semakin bersatu dengan Indonesia. 

Baca Juga: Prihatin dengan Fenomena Agama Hari Ini, Gus Mus Minta Para Kyai, Ustadz dan Habaib Hadirkan Hal Ini

"Tetapi faktanya, kita tidak berhasil bahkan tidak berani menyebut mereka sebagai teroris, tidak berani menyebut mereka sebagai separatis," katanya. 

"Bahkan kita menyebut dengan istilah-istilah yang tidak membawa kita semakin bersatu untuk mempertahankan Papua dari pangkuan Negara Republik Indonesia," lanjut Musni Umar.  

"Jadi, itu masalah yang menurut saya tidak kita perhatikan," pungkasnya.**

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler