Pemuda yang Pasang Baliho Provokatif HRS di Jakarta, Ternyata Diberi Uang Segini

5 Desember 2020, 14:45 WIB
Pemuda yang Pasang Baliho Provokatif HRS di Jakarta /Petamburan III

 

MANTRA SUKABUMI – Beredar kabar bahwa sejumlah pemuda mengaku memasang baliho provokatif terhadap Imam Besar organisasi Front Pembela Islam (FPI).

Dari kabar yang beredar diketahui para pemuda tersebut mengakui dibayar senilai Rp150.000, setelah diinterogasi.

Menurut pengakuan para pelaku, bahwa merka disuruh oleh seseorang untuk melakukan perbuatan tersebut.

Baca Juga: Rayakan Hari Kopi Favorit di Kemeriahan 12.12 ShopeePay

Baca Juga: Cek Fakta: Menko Polhukam Mahfud MD Jadi Korban Pemecatan Presiden Jokowi, Ini Faktanya

Seperti yang terlihat pada video tersebut, bahkan salah satu pelaku mengatakan dia tidak tahu akan dibayar berapa, dia sedang nongkrong kemudian diajak pasang Spanduk Provokatif HRS, Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari twitter Petamburan lll @17agustus98 pada Sabtu, 5 Desember 2020.

Para pelaku Pemasang Spanduk Provokatif HRS merupakan beberapa pemuda yang disuruh dengan bayaran Rp150.000 dari seseorang yang menurut salah satu pelaku adalah disuruh tantenya.

Untuk memberikan efek jera terhadap para pelaku, Petamburan lll menulis pada akun twitternya @17agustus98 sebagai berikut.

“Untuk LaskarFPI yg menemukan Spanduk-spanduk Provokatif macam ini untuk menyerang Imam Besar dan menangkap Pelakunya, tolong berikan efek jera,” tulis Petamburan lll @17agustus98, pada 4 Desember 2020.

“Dan kami ingatkan; Kita sudah pegang data siapa-siapa saja pelakunya jika spanduk macam ini terulang kembali. Laskar mohon siaga 1,” sanbungnya.

Baca Juga: Selalu Ada Drama Habib Rizieq Shihab, Secara Mengejutkan Haikal Hassan Jawab Sepakat

Selain cuitan dari @17agustus98, ada beberapa komentar lain dari netizen, sebagai berikut.

“Yang kasihan anak2 remaja itu. Krna ulah org2 bodoh anak2 jdi korbannya dengan mengimingi uang. Beginilah jika Negara tidak mampu mencerdaskan generasi bangsanya. Akan mudah dibodohi sma org bodoh,” kata @Assasinmedsos.

Ada juga yang berkomentar seperti ini.
“Selayak nya umat saat spt ini membela diri jngn slalu dijadikan kambing hitam oleh org yg tdk bertanggung jawab,” kata @theAbdulla.

Diketahui sebelum, Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman memberikan pesan tegas kepada siapapun yang berniat mengganggu keamanan ibu kota dan Republik Indonesia.

Hal itu ia sampaikan saat apel kesiapan bencana dan pilkada serentak di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat, 20 November 2020, menyusul ramainya soal pencopotan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Baca Juga: Gegara Penangkapan Ustadz Maheer oleh Bareskrim POLRI, Gus Miftah: Saya Bela Kehormatan Guru Saya

Ia menyebutkan bahwa Kalau masang baliho itu jelas ada aturannya. Jangan seenaknya sendiri. Seakan-akan dia paling benar.

"Kalau maslah baliho itu jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya tempatnya pun sudah ditentukan.Jangan seenaknya sendiri. Seakan-akan dia paling benar. Tidak ada itu,” ujarnya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari PMJ News pada Sabtu, 5 Desember 2020.

Selain itu, Dudung pun menegaskan jika FPI bertidak seenaknya dan menggagu persatuan
tak segan akan membubarkannya.

"Begini, kalau siapa pun di Republik ini, ini Negara hukum harus taat pada hukum. Jangan coba-coba, kalau perlu FPI itu bubarkan saja, Kalau coba-coba dengan TNI mari", tegasnya.

Baca Juga: Heboh Video GMKI Dukung Papua Merdeka, Pengurus: Kami Sama Sekali Tidak Mendukung Itu

Diketahui sebelumnya, beberapa waktu lalu beredar video di media sosial yang memperlihatkan adanya sejumlah pria yang mengenakan baju loreng tengah mencopot baliho Habib Rizieq Shihab (HRS).

Soal video tersebut, Dudung Abdurachman bemerikan Klarifikasi dan mengaku jika penurunan baliho HRS itu adalah atas perintahnya.**

Editor: Robi Maulana

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler