MANTRA SUKABUMI - Cuitan Musni Umar selaku rektorat Universitas Ibnu Khaldun, mengenai pernyataan gerakan mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dalam kongres XXXVII GMKI, ditanggapi oleh Fadli Zon.
Dalam cuitan tersebut, GMKI mendesak pemerintah untuk segera melakukan dialog bersama yang dapat diakses oleh jurnalis asing.
Fadli Zon memberi tanggapan, bahwa menurut dirinya, sebaiknya pemerintah segera menjawab perihal tuntutan GMKI tersebut.
Baca Juga: Rayakan Hari Kopi Favorit di Kemeriahan 12.12 ShopeePay
Baca Juga: Cek Fakta: Mengejutkan Menteri Luhut Binsar Pandjaitan Positif Covid-19 dan Berobat ke Belgia
Menurut Fadli Zon, selaku Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, mengatakan bahwa, biasanya Mahfud MD sangat komunikatif.
"Sebaiknya segera dijawab pemerintah. P @mohmahfudmd biasanya paling komunikatif," tulis Fadli Zon, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @fadlizon pada Sabtu, 5 Desember 2020.
Terdengar dengan jelas dalam Video yang diunggah akun Twitter @musniumar, seorang wanita mengatakan bahwa GMKI meminta pemerintah pusat untuk kembalikan hak penentuan nasib orang papua.
Baca Juga: Hati-Hati, 6 Golongan Dosa Ini Tak Akan Diampuni Allah SWT Sekalipun Bertobat
Video Viral yang beredar di media sosial Twitter berdurasi 0:49 detik tersebut merupakan video cuplikan dari acara kongres XXXVII GMKI.
Selanjutnya terlihat seorang pemandu acara yang masuk podium dan mengatakan ‘Indonesia Tanah Airku, Tanah Kusewa air kubeli’, selanjutnya orang tesebut meneriakan kata ‘Papua’ dan dijawb ‘Merdeka’ oleh orang yang hadir dalam Kongres.
Dalam hal ini, musni Umar meneruskan pernyataan GMKI dengan mengatakan bahwa jargon 'Papua' dan dijawab 'Merdeka' artinya GMKI mendukung kemerdekaan Papua dari NKRI.
Baca Juga: Banser Siap Dikirim ke Papua, Wakil Ketua MPR: Kalau Bener Maka Wajarnya Kita Doakan
"Yth Prof. Mahfud MD. Menko Polhukam RI. Saya teruskan pernyataan GMKI dalam Kongres GMKI: Kembalikan penentuan nasib orang Papua. Yel-yel Papua peserta menjawab merdeka. Artinya GMKI dukung kemerdekaan Papua dari NKRI, " ujar Musni Umar.**