MANTRA SUKABUMI - Nama politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Dewi Tanjung tak henti-hentinya membuat kontroversi.
Mulai Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla pernah jadi sasarannya.
Kali ini dia kembali sebut nama yang sempat jadi masalah bagi Ferdinand Hutahaean yakni Caplin.
Baca Juga: Mengejutkan, Istri Sandiaga Uno Positif Covid-19, Tokoh NU: Semoga Segera Pulih
Baca Juga: Mengejutkan, Dewi Tanjung Minta Jusuf Kalla Tobat: Kekayaan Anda Dapat Numpang Hidup di Indonesia
Melalui akun Twitter miliknya, Dewi Tanjung kembali menyebut jika Caplin yang membantu kepulangan Habib Rizieq dari Arab Saudi.
Dewi Tanjung mengatakan tujuan Caplin memulangkan Habib Rizieq untuk menjadi panglima perang, namun gagal.
"Rizik di pulangin si Caplin, dengan harapan Rizik jd Panglima Perang Ternyata Harapan Caplin GAGAL," tulisnya dikutip mantrasukabumi.com pada Minggu, 6 Desember 2020.
Dewi Tanjung melanjutkan, karena skenario awal gagal, maka menggunakan skenario lain yakni menangkap para menteri yang diduga korupsi.
Baca Juga: Gawat, Dewi Tanjung Serang KPK dan Novel Baswedan: Mereka Lindungi Anies
"Lalu Caplin Ganti skenario order Tangkap para menteri yg di duga korupsi," lanjutnya.
Dirinya mengaku tidak membela para koruptor, hanya saja ia muak dengan orderan Caplin.
"Nyai tidak membela para koruptor tapi Nyai Muak sama Orderan kasus si Caplin tua," bebernya.
Ia bahkan mengatakan kapan meninggalnya Caplin yang ia sebut Aki-aki.
"Kapan Matinya neh Aki-aki," sindirnya.
Baca Juga: Sadis, Dewi Tanjung Hina Novel Baswedan: Matanya kan hanya 1, Wajar Cuma Ungkap yang 20 Miliar
Dalam cuitan lain, Dewi Tanjung memuji Jokowi sebagai Presiden hebat karena tidak mau intervensi kasus di KPK.
Berbeda dengan Caplin yang ia sebut malah order kasus untuk kepuasan nafsu syahwat politik dan menjaga aset kekayaannya.
"Masyarakat harus Tau Jokowi itu Presiden hebat, Beliau tidak pernah mau Mengintervensi Hukum Atau KPK. Terbukti 2 Menteri di duga Korupsi di tangkap. Beda Sama Pak Tua Caplin yg selalu order kasus demi kepuasan nafsu syahwat politik dan menjaga aset2 kekayaannya," pungkasnya.
Sebelumnya istilah Caplin sempat dilontarkan mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang berujung dirinya dilaporkan ke kepolisian.**