Bicara Soal Kerumitan Ide Pancasila, Fahri Hamzah: Pemimpin Kita Gamang dan Sampai Hari Ini Oleng!

19 Desember 2020, 21:29 WIB
Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. /dpr.go.id

MANTRA SUKABUMI – Fahri Hamzah selaku Wakil Ketua Umum Partai Gelora mengatakan, bahwa Pancasila merupakan ide yang kompleks dari ide sekuler dan juga ide Negara serta Agama.

Hal tersebut disampaikan Fahri Hamzah melalui cuitan di akun Twitter pribadinya pada Sabtu, 19 Desember 2020.

Menurut Fahri Hamzah, Pancasila merupakan jalan tengah yang di dalamnya terdapat ide Agama dan Negara saling berdampingan.

Baca Juga: Teddy Gusnaidi Sebut Mudah Jika Ingin Hilangkan FPI di Indonesia: Jadikan Seperti PKI

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Rp1 Cetak Rekor Baru, Lebih dari 100.000 Voucher Terjual pada 12 Menit Pertama

Selanjutnya Politiikus Partai Gelora terseut mengatakan, bahwa negara lain gagal mengharmoniskan ide Agama dan Negara. Namun, lanjut Fahri Hamzah, Indonesia menyatukan dengan indah ide Agama dan Negara.

“Padahal sering saya katakan, #PancasilaKita adalah ide yang lebih kompleks dari ide sekuler dan juga ide negara agama,” ujar Fahri Hamzah.

“Justru karena Ia (Pancasila) adalah jalan tengah. Di dalamnya ide Agama dan Negara berdampingan. Apa yang gagal dihamoniskan oleh negara lain kita satukan indah,” tambahnya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dalam cuitan akun @fahrihamzah pada Sabtu, 19 Desember 2020.

Dalam cuitan selanjutnya, Waketum Partai Gelora tersebut mengatakan, bahwa dalam memahami kerumitan ide Pancasila harus diperlukan kecerdasan ekstra.

Namun, menurut Fahri Hamzah, Presiden pertama Indonesia, Soekarno, tidak mampu menyatukan Agama dan Negara karena dikelabui oleh PKI.

“Justru karena rumitnya ide #PancasilaKita maka diperlukan kecerdasan ekstra untuk memahaminya. Tapi Presiden Soekarno dan kawan2 dikelabui oleh PKI,” ujarnya.

Baca Juga: Inalillahi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Tiba-tiba Sampaikan Kabar Duka

Baca Juga: Minta Amien Rais ke Laut Saja, Ruhut Sitompul: Sudah Bau Tanah, Siapa Kau?

Selanjutnya, Politikus Partai Gelora tersebut juga mengatakan, bahwa Presiden Soeharto tidak mampu memahami rumitnya ide Pancasila. Karena, lanjut Fahri Hamzah, Ia berbelok menjadi sosok Presiden yang otoriter.

Lebih lanjut, Fahri Hamzah mengatakan, bahwa setelah Presiden Soeharto, para Pemimpin Indonesia tampak merasa takut dalam memahami rumitnya Pancasila. Tambahnya, Ia mengatakan bahwa sampai pemimpin hari ini justru oleng.

“Presiden Soeharto belok menjadi terpimpin dan otoriter. Para pemimpin transisi kita tampak gamang dan sampai hari ini. Oleng!” pungkas Fahri Hamzah.***

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler