Kunjungi Kawasan Eks Lokalisasi Balong Cangkring, Mensos Risma Terenyuh Banyak Anak Tidak Sekolah

3 Januari 2021, 21:57 WIB
Kunjungi Kawasan Eks Lokalisasi Balong Cangkring, Mensos Risma Terenyuh Banyak Anak Tidak Sekolah //Instagram.com/.*/Instagram.com/@kemensosri

MANTRA SUKABUMI – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kunjungi kawasan eks lokalisasi Balong Cangkring, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto terlihat sepi.

Sejak lokalisasi resmi ditutup pada 29 Mei 2016, kawasan ini tidak lagi ramai dikunjungi lelaki yang mencari kesenangan. Bahkan penghuni wisma yang ada di kawasan ini sudah kembali ke kampung halamannya masing-masing. Hanya menyisakan warga lokal.

Kondisi ini membuat penduduk asli kawasan tersebut kehilangan mata pencarian. Banyak diantara mereka mengais rejeki dengan mengemis, atau menarik becak.

Baca Juga: Nikmati Mudahnya Belanja Online di Merchant Baru ShopeePay 

Baca Juga: Innaa Lillahi, Mantan Menteri Koperasi dan UMKM Meninggal Dunia, Teten Masduki: Turut Berduka Cita

Kawasan Balong Cangkring menjadi tempat Yayasan Mojopahit membina berbagai warga tuna sosial dan merupakan eks lokalisasi. Mirisnya, banyak anak-anak yang tinggal di eks Balong Cangkring ini putus sekolah bahkan memilih hidup di jalan.

Kondisi ini tentunya membuat prihatin sejumlah pihak, tak terkecuali Menteri Sosial, Tri Rismaharini.

Beberapa hari setelah dilantik, Risma langsung tancap gas menyambangi beberapa wilayah di Jawa Timur untuk menyalurkan bantuan bagi warga rentan di eks lokalisasi Balong Cangkring dan warga eks Kusta di Sumber Glagah Kabupaten Mojokerto, Sabtu, 2 Januari 2021.

Saat mengunjungi eks lokalisasi Balong Cangkring, Risma mengaku trenyuh dengan nasib anak-anak yang mayoritas tak sekolah. Ia bahkan memberikan nasehat khas seorang ibu kepada anak-anaknya. Dikutip mantrasukabumi.com dari kemensos.go.id, 3 Januari 2021.

Baca Juga: Kabar Bahagia, BLT BPJS Ketenagakerjaan Cair Januari 2021, Segera Cek Nama Penerima

"Permasalahan memang selalu ada, tapi mari kita hadapi bersama, nak. Ibu akan bantu, tidak mudah memang tapi juga tak ada yang sulit bila sungguh-sungguh kita lakukan. Mari buktikan bahwa kalian semuanya adalah anak-anak yang bisa dibanggakan orang tua dan lingkungan. Tak usah malu anak siapa. Karena Tuhan tak pernah lihat siapa kalian, yang dilihat perjuangan kalian. Jangan lari," pesan Risma di hadapan anak-anak binaan Yayasan Majapahit ini.

Salah satu anak jalanan yang sukses bernama Bledhek. Tiga tahun lalu, Bledhek yang seluruh badannya dipenuhi tato ini memenuhi ajakan Risma untuk bertaubat dan melanjutkan sekolah.

"Bledhek ini bersungguh-sungguh untuk merubah hidupnya, ia melanjutkan sekolah bahkan meraih prestasi di bidang beladiri. Sekarang Bledhek kuliah semester 4 di Unisa. Padahal dulu, bisa dibilang Bledhek nakal banget, semua kenakalan sudah ia perbuat seperti nyopet dan lainnya," tutur Risma dalam kunjungan kerja yang didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat.

Melalui sambungan telepon Bledhek juga mengaku kini hidupnya lebih terarah. Ia kini menekuni olahraga beladiri mulai dari wushu sampai silat.

Baca Juga: Lama Tak Terlihat, SBY Kedapatan Sedang Masak Kupat Tahu Sendiri di Rumah Cikeas

Bledhek juga terpilih menjadi salah satu anggota Paskibra dan mengibarkan bendera saat Upacara Hari Kemerdekaan di Pemkot Surabaya.

"Tuhan maha mendengar, kalau sungguh-sungguh ingin berubah pasti ada jalannya. Memang berat tapi bukan tak bisa. Ibu pesan jangan coba-coba lari ke narkoba ya, nanti kalian akan menyesal," pesan Risma.

Di lokasi tersebut, Risma blusukan mendatangi tempat tinggal para lansia, tukang becak, pengemis dan anak jalanan. Mayoritas mereka tidak mempunyai tempat tinggal sehingga kini mereka menghuni rumah dari Yayasan Mojopahit.

"Saya mencoba memetakan yang bisa saya lakukan untuk masyarakat, apa saja yang mereka butuhkan untuk kesejahteraannya. Setelah itu akan dicarikan solusinya," ujarnya.

Baca Juga: Imbau Presiden Jokowi, Hotman Paris: Izinkan Kami Pilih Mau Vaksin Gratis atau Bayar Importir Swasta

Menurut Risma, setiap daerah memiliki permasalahan yang berbeda-beda dan tentunya penanganan yang berbeda pula.

Dari hasil blusukannya ini, akan dijadikan acuan untuk penyaluran bantuan dari anggaran Kemensos.

"Kita berharap mereka bisa kita dampingi secara sistematis sehingga masalah seperti ini bisa diselesaikan, termasuk akan kita berikan pendampingan," terangnya.

Risma menanggapi terkait kondisi bangunan Yayasan Mojopahit yang memprihatinkan banyak yang rusak dan tidak layak huni. Risma akan melakukan komunikasi bersama pihak terkait untuk mencari solusi lantaran bangunan-bangunan itu bukan milik perorangan namun dari Yayasan Mojopahit.

Baca Juga: Staf Ahli Menkominfo Tiba-tiba Sebut NU dan Muhammadiyah, Ada Apa?

"Kami akan komunikasi dengan pihak yayasan karena lahan bukan milik perorangan, tetapi milik yayasan," tuturnya.***

Editor: Fauzan Evan

Sumber: kemensos.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler