Sahabatnya Jadi Korban Musibah Sriwijaya dan Covid, Musni Umar: Indonesia Kehilangan Dua Tokoh Muda

11 Januari 2021, 07:45 WIB
Jadi Korban Musibah Sriwijaya Air dan Covid-19, Musni Umar: Indonesia Kehilangan Dua Tokoh Muda /Instagram.com/@musni_umar/.*/Instagram.com/@musni_umar

MANTRA SUKABUMI – Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar sampaikan duka atas kepergian dua sahabatnya yang meninggal sebab musibah.

Musni Umar ungkapkan kenangan terhadap dua sahabatnya ini melalui unggahan akun Twitter @musniumar pada Minggu, 10 Januari 2021.

Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta ini sampaikan kepergian dua sahabatnya itu dalam situasi yang begitu cepat, keduanya meninggal sebab musibah.

Baca Juga: Terima Gerobak Usaha, Ibu Witarsih Siap Memulai Usaha Kecilnya Demi Keluarga

Baca Juga: SBY Dihina Hingga Disebut Bodoh oleh Guru Besar USU, Kepala Bakomstra: Kasihan Jokowi

“Bangsa Indonesia kehilangan 2 tokoh muda-pejuang Islam. Suaib Didu wafat karena Covid, sementara Mulyadi P Tamsir wafat karena musibah pesawat Sriwijaya. Sila baca In Memoriam.Suaib Didu dan Mulyadi P Tamsir," tulis Musni Umar, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan akun Twitter @musniumar, 11 Januari 2021.

Musni Umar sampaikan rasa kehilangannya dengan ungkapan tidak mengira Muhammad Suaib Didu, yang baru berumur 55 tahun meninggal dunia begitu cepat.

“Beberapa waktu lalu, ditemani Dr. Muhammad Sulhan, Wakil Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas Ibnu Chaldun, datang bersilaturrahim ke saya di Universitas Ibnu Chaldun”, ujar Rektor.

Musni bersama Suaib Didu terlibat diskusi masalah kontribusi apa yang bisa disumbangkan kepada rakyat, bangsa dan negara dalam kondisi Covid, sebab tidak ada tahu secara pasti kapan covid akan berakhir.

Baca Juga: Ponpes Muhammadiyah Dibakar, Rektor UIC Musni Umar: Pak Kapolri Mohon Diusut, Sudah Kedua Kali

Almarhum Suaib Didu menawarkan gagasan untuk berkolaborasi membangun sektor pertanian karena Universitas Ibnu Chaldun memiliki Fakultas Pertanian. Dimana menurut Suaib, masa depan Indonesia ada pada sektor pertanian.

Untuk mewujudkan gagasan Alm. Muhammad Suaib Didu, Musni minta Dr. Akrab Najamuddin, Dekan Fakultas Pertanian untuk bersama dengan Suaib Didu dan Dr. Muhammad Sulhan untuk mendirikan koperasi sebagai wadah usaha bersama dengan para petani untuk merealisasikan pembangunan sektor pertanian.

Dr. Akrab Najamuddin, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Ibnu Chaldun telah melaporkan bahwa Koperasi sudah dibentuk dan tahun 2021 akan mulai jalan.

Akan tetapi Allah menentukan lain, karena adiknya Muhammad Said Didu itu pada 9 Januari 2021 telah dipanggil oleh Allah SWT untuk selamanya.

Baca Juga: Heboh Diduga Foto Pesawat SJ 182 Sebelum ke Laut, Ali Mochtar Ngabalin: Temani Mereka Semua

“Kita merasa kehilangan karena beliau sulit digantikan oleh siapapun. Sebagai aktivis, dia memiliki semangat untuk maju, kaya akan gagasan, luas pergaulan, tinggi tingkat solidaritas terhadap sahabat seperjuangan, rendah hati, cerdas dan ketaqwaannya kepada Allah luar biasa” kenang Musni Umar.

Kemudian Musni Umar mengenang kepergian Mulyadi P. Tamsir yang dikabarkan menjadi salah satu penumpang Sriwijaya Air SJ-182 yang dikabarkan jatuh pada Sabtu, 9 Januari 2021.

“Tidak ada yang mengira Mulyadi P. Tamsir, Ketua Umum PB HMI periode 2015 – 2017, akan pergi meninggalkan kita untuk selamanya karena musibah Sriwijaya Air yang jatuh diperairan Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta”, ujar Musni Umar.

Mulyadi P. Tamsir yang lahir di Lampung 39 tahun yang lalu, baru bulan November 2020 lalu melangsungkan pernikahan dengan Makrufatul Yeti Srianingsih. Mulyadi dan isteri beserta mertua perempuan berada di pesawat Sriwijaya Air yang mengalami musibah dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu DKI Jakarta.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Ceramah Berapi-api, Ferdinand: Mungkin Calon Kepala Daerah yang Didukungnya Kalah

Pada masa Mulyadi P. Tamsir menjabat Ketua Umum PB HMI beberapa kali saya undang untuk menghadiri diskusi bulanan dengan Forum Diskusi Insan Cita Sejahtera KAHMI yang saya pimpin. Para senior KAHMI ingin mendengar perkembangan HMI terutama proses pengkaderan.

“Mulyadi P. Tamsir, orangnya sederhana, cerdas dan banyak informasi yang amat penting untuk melindungi umat, bangsa dan negara”, kenang Musni.

“Dia adalah kader HMI yang mumpuni, yang telah bermetamorfosis menjadi kader bangsa dan negara di masa depan, tetapi seperti halnya dengan Muhammad Suaib Didu, keduanya menemui ajal dalam umur yang masih muda”, sambung Musni.

“Walaupun begitu, Mulyadi P. Tamsir dan Muhammad Suaib Didu telah mewakafkan hidup dalam perjuangan memajukan Islam dan umat Islam di Indonesia melalui HMI dan GPII”, tuturnya.

Baca Juga: Ruhut Sitompul Usul Pada Mabes Polri untuk Segera Tangkap Mantan Sekretaris Umum FPI Munarman

Baca Juga: Said Didu Tidak Setuju yang Remehkan Covid-19: Saya Menyaksikan Adik Menderita hingga Wafat

Musni mengutip pelajaran dan kenangan yang bisa dipetik dari kedua tokoh tersebut ialah “Jadikan hidup ini sebagai tempat berjuang sejak muda sampai tua untuk memajukan Islam, umat Islam, bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia”.

Mengiringi kenangannya bersama dua sahabatnya, Musni Umar sampaikan selamat jalan dan panjatkan doa bagi keduanya.

“Selamat jalan Muhammad Suaib Didu dan Mulyadi P. Tamsir. Semoga Allah menerima perjuangannya selama hidup dan menjadi amal ibadah kepada Allah yang pahalanya berlipat ganda. Aamiin”, pungkas Musni Umar. ***

Editor: Encep Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler