Jokowi Minta Agenda Vaksinasi Nasional Dipercepat Enam Bulan, Menkes: ini Tantangan

14 Januari 2021, 21:10 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan beberapa daerah belum memiliki kesiapan rantai dingn atau cold chain untuk penyimpanan vaksin Covid-19. /(foto-dok-BPMI-Setpres)

 

MANTRA SUKABUMI – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah mengupayakan ketersediaan vaksin lebih cepat sehingga Program Vaksinasi Covid-19 bisa selesai lebih cepat.

Menkes Budi Gunadi menyampaikan hal ini dihadapan Komisi IX DPR RI dalam Rapat Kerja yang dilangsungkan pada Kamis, 14 Januari 2021.

"Kami minta Biofarma negosiasi ke produsen-produsen vaksin agar kita bisa mendatangkan vaksin lebih cepat dan bisa selesai dalam 12 bulan. Sampai saat ini vaksinasi masih dijadwalkan 15 bulan," kata Menkes Budi sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Antaranews pada Kamis, 14 Januari 2021.

Baca Juga: 5 Langkah Mudah Hadirkan ShopeePay di Gerai Usaha

Baca Juga: Tinjau Gedung Sarinah yang Direnovasi, Erick Thohir Kagum Lihat Situs Peninggalan Presiden Soekarno

Budi mengatakan meskipun pelaksanaan vaksinasi dijadwalkan selesai dalam waktu 15 bulan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta vaksinasi bisa selesai dalam 12 bulan.

Menurut Budi, ketersediaan vaksin menjadi kendala dan tantangan untuk bisa menyelesaikan vaksinasi dalam waktu 12 bulan sebagaimana diminta Presiden Jokowi.

Terkait pengadaan vaksin COVID-19 produksi Sinovac China, Budi mengatakan sudah mengajukan anggaran untuk impor kepada Kementerian Keuangan sebesar Rp20,9 triliun.

"Anggarannya sudah kami masukkan, baru Rp20,9 triliun. usulan anggaran baru ini hanya untuk vaksin Sinovac karena memang yang lainnya angkanya belum sempat masuk dari Biofarma," tutur Menkes Budi. 

Baca Juga: Roy Suryo Sebut Ada Petinggi Pertamina Saat Raffi Ahmad Langgar Prokes Usai Divaksin Covid-19

Kementerian Keuangan telah memberikan perkiraan anggaran program vaksinasi COVID-19 Rp66 triliun hingga 75 triliun. Selain itu, Indonesia juga bisa mendapatkan vaksin secara gratis dari Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI) COVAX Facility.

Budi berharap Indonesia bisa mendapatkan jatah vaksin gratis tersebut secara maksimal. Diperkirakan Indonesia bisa mendapatkan vaksin dari GAVI hingga 108 juta dosis.

"Karena itu kami memaksa memasukkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebagai Co-Chair GAVI dan sudah berhasil. Mudah-mudahan bisa mendapatkan sebanyak mungkin vaksin gratis dari GAVI," katanya.***

Editor: Encep Faiz

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler