MANTRA SUKABUMI - Polri telah melakukan konferensi Pers terkait meninggalnya Ustad Maheer, dari keterangannya bahwa Soni Ernata meniggal karena sakit karena penyakit yang dideritanya.
Namun, penyakit yang diderita Maheer tidak dijelaskan oleh Mabes Polri alasannya menyangkut nama baik keluarga almarhum.
Menanggapi pernyataan Polri ini Ferdinand menyatakan setuju kalau Komnas HAM akan turun tangan menyelidiki sebab meninggalnya Ustad Maheer yang meninggal di Rutan Bareskrim
Baca Juga: Jajan di Kantin hingga Staycation di Hotel, ShopeePay Hadirkan Cashback 30%
Baca Juga: Kabar Duka dari Politisi Indonesia Anis Matta, Fadli Zon: Semoga Diberi Tempat Terbaik
"Saya senang dan dukung bila @KomnasHAM ingin melakukan penyelidikan terhadap kematian Maher di tahanan," cuit Ferdinand, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan di akun Twitter @FerdiandHaean3 pada Rabu, 10 Februari 2021.
Mantan Politisi Demokrat ini berpesan kepada Komnas HAM harus mengumumkan secara langsung hasi temuannya terutama masalah penyakit yang diderita almarhum sebelum meninggal.
"Tapi pesanku, sebaiknya nanti Komnas umumkan penyakit apa yang diderita Maher," tuturnya
Menurt Ferdinand hal tersebut dilakukan tujuannya supaya masyarakat tahu kebenarannya dan apa yang terjadi sebenarnya.
Baca Juga: Inilah Janji Allah SWT Jika Anda Sedekah Subuh Salah Satunya Dapat Padamkan Panasnya Alam Kubur
Baca Juga: Hindari Sekarang Juga, 7 Makanan Kolestrol Tinggi ini Bisa Picu Stroke dan Jantung
"Biar publik tau kebenaran," pungkasnya.
Sebelumnya, Mabes Polri melalui Kadiv Humas Kombes Argo menjelaskan bahwa Ustad Maheer meninggal karena sakit. Namun yang mengejutkan Polri tidak menjelaskan penyakit apa yang diderita Maheer karena menyangkut harga diri keluarga.tutur Argo.
Menanggapi hal ini, komisioner Komnas HAM mengaku akan turun tangan dalami tahanan yang meninggal dunia yaitu Ustad Maheer.
Dirinya mengaku tidak hanya kali ini saja bahwa Komnas HAM turut menyelidiki penyebab kematian tahanan, Sebelumnya, mereka Komnas HAM sempat mencari tahu perihal kematian Hendri Alfred Bakari, yang tewas di tahanan dengan kondisi jenazah dibungkus plastik dan kepala dilakban.***