MANTRA SUKABUMI – Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi kembali melontarkan kritikannya terhadap salah satu politisi Partai Demokrat.
Kali ini, Teddy Gusnaidi menanggapi pernyataan salah satu politisi Partai Demokrat yang soal makam Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Menurutnya, memang banyak politisi yang seperti kader Partai Demokrat tersebut, yang berlomba-lomba untuk menyenangkan atasan.
Baca Juga: Temui Teten Masduki, Shopee Sampaikan Dominasi Pedagang Lokal dan UMKM sampai dengan 97 Persen
Baca Juga: Innalillahi, Duka Menyelimuti Tanah Air, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Periode 2000-2004 Wafat
Hal itu disampaikan oleh Teddy Gusnaidi dalam cuitan di akun Twitter @TeddyGusnaidi pada Sabtu, 20 Februari 2021.
“Demi membela @SBYudhoyono, anak buahnya menyeret-nyeret nama Gus Dur,” tulis Teddy Gusnaidi, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan di akun Twitter @TeddyGusnaidi pada Sabtu, 20 Februari 2021.
Menurut Teddy, dirinya tidak akan pernah mencari pembenaran, bahkan membela seseorang sampai kehilangan rasionalitas.
“Gue tidak akan pernah mencari pembenaran bahkan membela seseorang sampai kehilangan rasionalitas,” katanya.
Baca Juga: Anak Buah SBY Singgung Makam Gus Dur, Alissa Wahid: Uang Negara untuk Jalan Bukan untuk Makam
Dirinya menyampaikan bahwa memang banyak politisi yang berlomba-loma untuk menyenangkan atasan.
Tujuannya, Teddy Gusnaidi mengatakan, bisa bermacam-macam. Mulai dari uang, jabatan, jaringan, dan lain sebagainya.
“Banyak memang begitu, berlomba-lomba untuk menyenang-nyenangkan atasan. Tujuannya bermacam-macam, bisa uang, jabatan, jaringan, dan sebagainya.
Baca Juga: Alissa Wahid Ingatkan Rachlan Nashidik, Usai Singgung Makam Gus Dur dalam Isu Museum SBY Ani
Di sisi lain, politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik mengatakan bahwa tidak ada salahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membangun museum kepresidenan.
Menurutnya, di Indonesia ada Museum Bung Karno, dan negara Amerika Serikat juga memiliki museum untuk presiden-presiden AS terdahulu.
“Tak ada yang salah dengan Museum Kepresidenan. Kita punya museum Bung Karno dan Amerika Serikat punya museum dari Presiden-Presidennya,” kata Rachland Nashidik, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan di akun Twitter @RachlanNashidik pada Sabtu, 20 Februari 2021.
Menurutnya, museum adalah jejak sejarah, dan bisa dijadikan sebagai rujukan untuk standar pencapaian suatu bangsa, serta obyek wisata untuk daerah dimana museum tersebut dibangun.
Baca Juga: Cipinang Melayu Banjir Lagi, Ferdinand ke Anies Baswedan: Saya Bisa Maklumi, Asal Akui Kelemahan
“Museum adalah jejak bagi ingatan sejarah, bisa juga rujukan bagi standar pencapaian pada suatu bangsa. Dan obyek wisata bagi pendapatan daerah,” tambahnya.
Membalas pernyataan salah seorang netizen, Rachland Nashidik menegaskan bahwa museum yang dibangun SBY bukanlah museum keluarga.
Selain itu, dirinya menegaskan bahwa inisiatif dana pembangunan sebagian datang dari Pemprov, dan sebagian besar lainnya merupakan dari sumbangan dan partisipasi warga.
“Pertama, bukan museum keluarga. Kedua, inisiatif pendanaan datang dari Pemprov -- itu juga cuma sebagian. Terbesar berasal dari sumbangan dan partisipasi warga,” jelasnya.
Baca Juga: Ayu Ting Ting Unggah Foto Berlibur di Gunung Bromo, Netizen: Cuaca Mendukung ya Sayang
Rachland Nashidik juga membandingkan pembangunan museum SBY dengan makam Gus Dur yang dibangun oleh negara.
“Ketiga, sebagai pembanding, Anda tahu makam Presiden Gus Dur dibangun negara?” pungkasnya.* **