Kasus Korupsi Benur Disebut Untungkan Eksportir, KPK Kembali Periksa 7 Orang Saksi dalami Kebijakan Edhy

24 Februari 2021, 10:04 WIB
Tersangka Edhy Prabowo di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin 22 Februari 2021. /ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

 

MANTRA SUKABUMI - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (EP) diduga berikan laba bagi eksportir ketika membuka kuota ekspor benur.

Kebijakan Edhy Prabowo ini tengah didalami oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Edhy Prabowo kini telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi benur bersama enam orang lainnya oleh KPK.

Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu

Baca Juga: Kantor Gubernur Ganjar Pranowo Terendam Banjir, Netizen: Giring kok Mingkem

Dalam melakukan pendalaman ini KPK perlu kembali melakukan gelar pemeriksaan pada beberapa orang terkait.

Orang yang telah KPK periksa tekait permasalahan ini antara lain, Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM).

Kemudian Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), yakin Sjarief Widjaja yang merupakan saksi tersangka Edhy Prabowo.

Selain itu lima orang lain yakni, Pimpinan BNI Cabang Cibinong Alex Wijaya, Karyawan Swasta Badruyah Lestari, PNS Gellwynn FH Yusuf, Notari Alvin Nugraha dan Mahasiswa Lutpi Ginanjar.

Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri mengatakan, pihaknya tengah melakukan kebijakan yang ditetapkan Edhy Prabowo dalam kasus ini.

Baca Juga: Hindari Gunakan HP Sambil Rebahan! Inilah Bahayanya Bisa Sebabkan Stres Hingga Kanker Mata

Menurutnya, kebijakan tersebut sangat menguntungkan eksportir yang dirasa janggal, sehingga harus kembali gelar pemeriksaan.

"Kebijakan tersangka ini sedang kami dalami pengetahuannya, saat ini dugaan kami eskpor benur ini menguntungkan ekportir," terangnya seperti yang dilansir mantrasukabumi.com dari Antaranews Rabu, 24 Februari 2021.

"Kemudian eksportir memberikan sejumlah uang kepada EP melalui prantara tersangka AM (Amiril Mukminin)," ucapnya.

Dugaan perasan yang dilakukan oleh Gellwynn. Ia telah memberikan kartu kreditnya kepada istri tersangka Edhy Prabowo untuk transaksi pembelian barang mewah di Amerika Serikat.

Sedangkan pada mahasiswa Lutpi, KPK berhasil mengamankan dokumen PT Aero Citra Cargo (ACK) terkait ekspor.

Baca Juga: BMKG Beri Peringatan Dini Besok Rabu 24 Februari 2021: Hati-hati Cuaca Buruk Berpotensi Hujan dan Banjir

"Kami amankan dokumen kepemilikan tanah di wilayah Sukabumi dari tangan Alvin Nugraha yang diduga milik EP," terangnya.

"Perannya Badriyah Lestari, ia memberikan rekening banknya yang diduga untuk digunakan membeli berbagai barang dari PT ACK," ujarnya.

Adapun Pimpinan BNI Cabang Cibinong, Alex Wijaya diperiksa karena telah membuka rekening bank untuk tersangka Andreau Masanta Pribadi (AMP).***

Editor: Robi Maulana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler