Meski Dikudeta KLB Moeldoko, Elektabilitas AHY Malah Semakin Naik

24 Maret 2021, 10:07 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). /Instagram.com/@agusyudhoyono/

MANTRA SUKABUMI - Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tengah dirundung masalah pada partai yang dipimpinnya itu.

Seperti yang tengah ramai pemberitaan ketum AHY yang di kudeta oleh Kongres Luar Biasa (KLB) yang memilih Moeldoko sebagai pimpinan baru partai tersebut.

Namun demikian, elektabilitas AHY ternyata semakin naik seiring dengan mencuatnya kasus tersebut.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Permintaan Habib Rizieq Dikabulkan, Fahri Hamzah: Kita Punya Harapan di Tangan Hakim Mulya sebagai Wakil Tuhan

Hal ini diketahui dari Survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan elektabilitas AHY naik termasuk Partai Demokrat.kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta SK, dalam siaran persnya, di Jakarta, Senin.

Kenaikan elektabilitas AHY sebagai ketua umum partai dari sebelumnya 1,9 persen (November 2020), kini mencapai 6,3 persen.

Kenaikan elektabilitas AHY tidak bisa dilepaskan dari upaya sejumlah kalangan yang melibatkan pihak Istana untuk melengserkan kepemimpinannya.

Menurut Okta, AHY yang saat ini terzalimi mengingatkan saat ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) naik ke panggung kekuasaan pada tahun 2004.

Baca Juga: Kabar Duka Mendalam Kembali Selimuti Umat Islam, Ulama Sang Guru Besar Ilmu Tafsir Wafat

Sementara itu Partai Demokrat yang dipimpin AHY turut juga mengalami kenaikan elektabilitas berdbanding terbalik dengan partai seperti PDIP.

"Partai Demokrat yang notabene partai oposisi menjadi incaran untuk dijinakkan dan ditarik masuk ke dalam koalisi pemerintahan yang sudah sangat gemuk," kata Okta.

"Elektabilitas PDIP jeblok, sebaliknya Demokrat yang melesat, begitu pula dengan PKS dan PSI elektabilitasnya bergerak naik dalam 4 bulan terakhir," ungkap Okta

Pada hasil survei yang dilakukan tanggal 5 sampai15 Maret 2021 menunjukkan elektabilitas partai PDIP mencapai 23,9 persen.

Baca Juga: Hilang Usai KLB Sibolangit, Moeldoko Kedapatan Tertindih Tak Begerak saat Tengah Bersama Anak

"Elektabilitas PDIP menurun dibandingkan survei sebelumnya yang mencapai 30,4 persen pada bulan November 2020," kata Okta.

Sementara itu, elektabilitas partai Demokrat mencapai 7,3 persen. Hal itu mengalami kenaikan dibandingkan survei sebelumnya yang mencapai 3,5 persen.

Kendati PDIP mengalami penurunan pada survei tersebut, elektabilitas PDIP tetap berada di posisi teratas.

"Dengan elektabilitas yang masih tinggi, PDIP berpeluang menang lagi pada Pemilu 2024. Namun, Demokrat bisa menjadi tantangan bagi PDIP," kata Okta.

Survei tersebut juga mencatat elektabilitas PDIP selama 1 tahun selalu menurun. Pada survei bulan Maret 2020 elektabilitas PDIP mencapai 31,7 persen, turun menjadi 29,2 persen (Juli 2020) dan 30,4 persen (November 2020), sekarang turun lagi menjadi 23,9 persen.

Sementara itu, Demokrat dari 4,6 persen (Maret 2020) turun menjadi 3,8 persen (Juli 2020) dan 3,5 persen (November 2020), kini naik menjadi 7,3 persen.

Selain Demokrat, lanjut Okta, PKS, PSI, dan partai baru, Partai Ummat yang dipimpin oleh Amien Rais juga mengalami kenaikan.

PKS dari 6,7 persen (Maret 2020) turun menjadi 5,7 persen (Juli 2020) dan 5,5 persen (November 2020), naik lagi menjadi 6,4 persen.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler